Daftar Isi:
  • PT. XYZ adalah sebuah perusahaan yang memproduksi komponen mesin industri serta menerimajasa reparasi mesin. Produk yang diproduksi berfokus padakomponen mesin industri. Produksi yang dilakukan menggunakan sistem make-to-order, yang artinya semua produksi dilakukan berdasarkan adanya pesanan dari relasi. Dalam menjalankan bisnisnya, banyak prosedur yang kurang efektif dan efisien. Dan sering terjadi bottleneck antar prosedur pengerjaan, karena perencanaan yang kurang baik. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi performa produksi dan sering terjadi keterlambatan pemenuhan pesanan ke relasi. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perusahaan wajib mengetahui aktivitas mana yang memungkinkan peningkatan value-added pada produk (produk/jasa), pengurangan aktivitas yang tidak perlu (waste), dan pemangkasan waktu produksi. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu pendekatan Lean Manufacturing. Pemahaman mengenai kondisi perusahaan dijelaskan secara umum melalui pemetaan Big Picture Mapping, Seven Waste Tool, yang nantinya juga akan dijelaskan alur kerja menggunakan Value Stream Analysis Tool. Analisa difokuskan hanya pada dua seksi kerja dan saran perbaikan akan dilakukan menggunakan cause and effect diagaram dan dilakukan brainstorming untuk perbaikan SOP. Berdasarkan data yang diperoleh, ada dua waste terbesar pada kedua seksi produksi yaitu waiting( 2,29 poin untuk Seksi A dan 2,33 pada Seksi B ) dan motion ( 3,07 pada Seksi A dan 3,17 pada Seksi B). Ketika nilai rata-rata waste dikalikan dengan factor of mapping, maka akan didapatkan detil mengenai dominant Mapping Tools Process Activity Mapping. Setelah dibuat pemetaan future state, maka terdapat perubahan lead time produksi dari 2297 menit ke 797 menit pada Seksi A dan dari 591 menit menjadi 556 menit pada Seksi B.