Hubungan antara kontrol diri dengan intensitas perilaku cybersex remaja awal di Kelurahan X Surabaya
Main Author: | Herliana, Haniva |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/16576/1/abstrak.pdf http://repository.wima.ac.id/16576/2/BAB%20I.pdf http://repository.wima.ac.id/16576/3/BAB%20II.pdf http://repository.wima.ac.id/16576/4/BAB%20III.pdf http://repository.wima.ac.id/16576/5/BAB%20IV.pdf http://repository.wima.ac.id/16576/6/BAB%20V.pdf http://repository.wima.ac.id/16576/7/LAMPIRAN%20-%20LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/16576/ |
Daftar Isi:
- Remaja menjadi jembatan antara anak-anak yang aseksual menuju ke orang dewasa yang seksual. Remaja memiliki rasa ingin tahu dan seksualitas yang hampir tidak dapat terpuaskan Rasa ingin tahu yang tinggi membuat remaja selalu berusaha mencari informasi tentang seks. Remaja mencari sumber informasi seperti halnya buku-buku, internet atau media lainnya tentang seks. Pencarian informasi seksual melalui internet yang salah dapat menimbulkan perilaku cybersex. Jika remaja melakukan perilaku cybersex, maka hal ini membuat remaja kesulitan dalam mengontrol diri saat melakukan aktivitas sehari-hari. Kontrol diri adalah pengaturan proses-proses fisik, psikologis, dan perilaku individu untuk membentuk karakter individu sendiri. Tujuan dalam penelitian ini untuk melihat hubungan antara kontrol diri dengan intensitas perilaku cybersex remaja awal di Surabaya Utara. Subjek dalam penelitian ini adalah 54 remaja awal di Surabaya Utara. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik insidental sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala kontrol diri untuk mengukur kontrol diri dan menggunakan angket terbuka intensitas perilaku cybersex untuk mengukur seberapa lama waktu yang digunakan untuk cybersex. Data penelitian di analisis menggunakan teknik analisis non-parametik kendall’s Tau b. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara kontrol diri dengan intensitas perilaku cybersex, dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,214 (negatif) dengan taraf signifikan p = 0,027 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa kontrol diri berkorelasi negatif dengan intensitas perilaku cybersex remaja awal di Surabaya Utara. Semakin tinggi kontrol diri maka semakin rendah intensitas perilaku cybersex pada remaja. Hal tersebut dapat mempengaruhi remaja awal dalam menurunkan intensitas perilaku cybersex dan lebih mengontrol diri supaya tidak mengalami kecanduan perilaku cybersex.