Daftar Isi:
  • Tanaman kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Daun kelor biasa digunakan sebagai sumber makanan, sebagai obat antidiare, penawar gigitan beracun, mengobati asma dan cegukan. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan profil standarisasi spesifik dan non spesifik dari ekstrak etanol daun kelor yang didapatkan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pemilihan 3 daerah dikarenakan tempat tumbuh mempengaruhi kandungan senyawa bahan aktif dalam tanaman. Hasil penetapan parameter spesifik didapatkan ekstrak yang berkonsistensi kental, berwarna coklat kehitaman dan berbau khas aromatis, kadar sari larut air >43%, kadar sari larut etanol >70%. Hasil skrining fitokimia diketahui ekstrak mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenol, saponin, kuinon, triterpenoid dan steroid. Fase gerak yang digunakan untuk KLT adalah n-heksan:etil asetat:asam asetat (5:4:1). Hasil analisis gugus fungsi menunjukkan adanya gugus OH fenolik dan C=C aromatis yang menunjukkan adanya senyawa fenol, gugus C-O dan C=C yang menunjukkan adanya senyawa flavonoid, gugus C-N dan C-H alifatis yang menunjukkan adanya senyawa alkaloid. Hasil penetapan kadar flavonoid adalah >0,2% b/b, alkaloid >0,6% b/b dan fenol >3% b/b. Hasil penetapan parameter non spesifik diketahui kadar air sebesar <22%, kadar abu total <4,6%, kadar abu tidak larut asam <1,6% kadar abu larut air <4%, bobot jenis ekstrak 0,8112-0,8180 g/cm3, dan pH 5.