Standardisasi ekstrak etanol herba kemangi (Ocimum basilicum var. Album) dari tiga daerah berbeda
Main Author: | Devi, Silviana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/16018/1/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/16018/2/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/16018/3/BAB%202.pdf http://repository.wima.ac.id/16018/4/BAB%203.pdf http://repository.wima.ac.id/16018/5/BAB%204.pdf http://repository.wima.ac.id/16018/6/BAB%205.pdf http://repository.wima.ac.id/16018/7/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/16018/ |
Daftar Isi:
- Herba kemangi (Ocimum basilicum var. album) merupakan salah satu tumbuhan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat tradisional dan mudah didapatkan di Asia seperti di Indonesia. Herba kemangi memiliki potensi untuk menekan pertumbuhan bakteri dan juga dapat digunakan untuk pengobatan. Tanaman obat tradisional yang terbukti berkhasiat perlu dilakukan standarisasi untuk menghasilkan obat yang aman, bermutu dan berkhasiat. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan profil karakteristik makroskopik dan mikroskopik daun, batang dan bunga kemangi dan menetapkan profil standarisasi spesifik dan non-spesifik ekstrak etanol herba kemangi. Herba kemangi diperoleh dari tiga daerah berbeda (Surabaya, Bogor, Pacet). Ekstrak kental diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% yang telah diuapkan. Berdasarkan hasil pengujian parameter spesifik untuk pengamatan organoleptis menunjukkan ekstrak kental berwarna hijau kecoklatan dan bau khas aromatik, dengan kadar sari larut etanol >66,15% dan kadar sari larut air >36,40%. Hasil skrining ekstrak etanol herba kemangi memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol/tanin, saponin dan steroid/triterpenoid. Fase gerak n-heksan:aceton (7:3, v/v) dapat digunakan sebagai eluen dalam penetapan profil kromatogram secara KLT. Hasil analisis gugus fungsi menunjukkan adanya gugus C-H alifatik, N=O dan -C-N alifatik yang menunjukkan adanya senyawa alkaloid. Serapan gugus fungsi C=C (Alkena), -C-O dan -C-O aromatik mendukung adanya senyawa flavonoid. Serapan CH3 (Alkana) dan OH (alkohol) menunjukkan adanya dugaan senyawa fenol. Kadar flavonoid total >0,10% b/b, kadar fenol total >0,50% b/b, dan kadar alkaloid total >0,90% b/b. Hasil parameter non-spesifik ekstrak etanol herba kemangi menunjukkan kadar air <15,54%, kadar abu total <9,97%, kadar abu larut air <2,99%, kadar abu tidak larut asam <9,67% dan bobot jenis ekstrak adalah 0,080-0,085 g/cm3 dan pH 5-5,5.