Daftar Isi:
  • Kincir angin merupakan sebuah alat yang dapat mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik. Disamping itu kincir angin juga merupakan penghasil tenaga listrik yang ramah lingkungan, sehingga sangat baik apabila dibudidayakan. Desain dari baling-baling juga mempengaruhi kinerja kincir angin dalam menghasilkan listrik. Di penelitian ini desain baling – baling sesuai dengan profil NACA 4412 (National Advisory Comitte for Aeronautics) dengan menggunakan sudut kemiringan sebesar 15o. Proses pembuatan baling-baling kincir angin diawali dengan menggambar melalui autocad. Setelah itu dilakukan pemindahan desain ke kertas A3 dengan ukuran sesungguhnya. Kemudian dilanjutkan dengan memindah desain ke plat alumunium dan dipotong. Setelah dipotong dan dirapikan, baling-baling akan ditimbang agar berat masing-masing sudu sama. Baling-baling kincir angin akan diberi tekukan sebesar 15o dengan menggunakan mesin penekuk. Setelah semua selesai maka baling-baling akan dipasang pada kincir angin untuk dilakukan uji coba dan dibandingkan dengan kincir angin refrensi. Kincir angin refrensi digunakan sebagai pembanding. Pengujian dilakukan di rooftop Widya Mandala selama 1 jam. Data yang dikumpulkan adalah kecepatan angin dan tegangan listrik yang dihasilkan kincir angin. Data yang didapatkan akan dilakukan pendekatan matematis dengan menggunakan regresi linier. Ditemukan pada kecepatan angin sebesar 5.380859 m/s menghasilkan tegangan listrik yang sama besar antara kincir angin refrensi dan NACA, yakni sebesar 10.11871 volt. Dengan pendekatan matematis kincir angin refrensi menghasilkan listrik lebih baik ketika kecepatan angin di bawah 5.380859 m/s. Disamping itu kincir angin NACA menghasilkan listrik lebih besar apabila kecepatan angin di atas 5.380859 m/s.