Uji antipiretik patch ekstrak etanol bawang merah (allium ascalonicum l.) dengan matriks kitosan dan enhancer span-80 terhadap temperatur dan jumlah makrofag pada tikus putih

Main Author: Kariyaningtias, Vivi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.wima.ac.id/14902/8/ABSTRAK.pdf
http://repository.wima.ac.id/14902/2/BAB%201.pdf
http://repository.wima.ac.id/14902/3/BAB%202.pdf
http://repository.wima.ac.id/14902/4/BAB%203.pdf
http://repository.wima.ac.id/14902/5/BAB%204.pdf
http://repository.wima.ac.id/14902/6/BAB%205.pdf
http://repository.wima.ac.id/14902/9/LAMPIRAN.pdf
http://repository.wima.ac.id/14902/
Daftar Isi:
  • Penggunaan obat tradisional dapat digunakan untuk pengobatan berbagai macam penyakit, salah satunya bawang merah (Allium ascalonicum L.) sebagai bahan antipiretik. Pada penelitian ini dilakukan uji antipiretik patch ekstrak etanol bawang merah (Allium ascalonicum L.) dengan menggunakan matriks kitosan dan enhancer Span-80 terhadap temperatur dan jumlah makrofag pada tikus putih yang diinduksi vaksin DPT-Hb. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan dari pemberian ekstrak etanol bawang merah dan penambahan enhancer Span-80 dalam kecepatan penurunan temperatur dan makrofag intraperitoneal tikus putih. Penelitian ini menggunakan 20 tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi vaksin DPT-Hb secara intraperitoneal kemudian dibagi dalam empat kelompok, yaitu kontrol positif (parasetamol peroral), kontrol negatif (patch kosong tanpa ekstrak dan tanpa enhancer), formula 1 (dengan ekstrak dan tanpa enhancer), dan formula 2 (dengan ekstrak dan enhancer). Data dianalisis dengan uji statistik One Way Anova dilanjutkan uji Duncan 5%. Perhitungan korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara penurunan temperatur dan jumlah makrofag intraperitoneal. Hasil penurunan temperatur tidak ada perbedaan bermakna dari kontrol positif (parasetamol peroral) dan formula 2 (dengan ekstrak dan enhancer), sedangkan pada kontrol negatif (tanpa ekstrak dan tanpa enhancer) tidak ada perbedaan bermakna dengan formula 1 (dengan ekstrak dan tanpa enhancer) dengan signifikasi >0,05 untuk semua kelompok perlakuan. Hasil jumlah makrofag intraperitoneal berbeda bermakna pada semua kelompok dengan signifikan >0,05.