Daftar Isi:
  • Kayu manis (Cinnamomum burmannii) merupakan salah satu tanaman rempah yang sering dimanfaatkan. Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa ekstrak air dari infus kulit batang kayu manis memiliki potensi sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan optimasi proses infus kayu manis dari faktor suhu (X1), konsentrasi bahan (X2), dan lama ekstraksi (X3). Optimasi dilakukan menggunakan factorial design dan dihitung dengan program Design Expert 7.0. Proses dimulai dari standarisasi simplisia, ekstraksi sesuai desain optimasi, standarisasi ekstrak, Kromatografi Lapis Tipis sebagai uji kualitatif penangkapan DPPH, penentuan daya antioksidan dengan metode DPPH, dan penentuan kondisi ekstraksi yang optimum dengan respon yaitu IC50. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa simplisia memenuhi standar spesifik berdasarkan hasil mikroskopi dan non spesifik. Hasil standarisasi ekstrak menunjukkan kesesuaian dengan persyaratan dari pustaka Farmakope Herbal Indonesia. Penentuan daya antioksidan menunjukkan pengaruh signifikan dari suhu, konsentrasi bahan, lama ekstraksi, serta interaksi antar faktor dengan persamaan polinomial y= 13,66-4,87X1-1,86X2-1,71X3-0,48X1X2-0,76X1X3-0,44X2X3-0,091X1X2X3. Hasil Kromatografi Lapis Tipis menunjukkan ekstrak memiliki kemampuan menangkap radikal DPPH. Pengujian validitas dari persamaan polinomial menunjukkan bahwa persamaan tersebut telah valid