Penerimaan penonton remaja mengenai adegan kekerasan dalam film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss part 1
Main Author: | Rachmadani, Nidya Putri Manik |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/14779/1/ABSTRAK%20A5.pdf http://repository.wima.ac.id/14779/2/BAB%20I%20A5.pdf http://repository.wima.ac.id/14779/3/BAB%20II%20A5.pdf http://repository.wima.ac.id/14779/4/BAB%20III%20A5.pdf http://repository.wima.ac.id/14779/5/BAB%20IV%20A5.pdf http://repository.wima.ac.id/14779/6/BAB%20V%20A5.pdf http://repository.wima.ac.id/14779/7/LAMPIRAN%20A5.pdf http://repository.wima.ac.id/14779/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerimaan penonton remaja terhadap adegan-adegan kekerasan yang ditayangkan oleh salah satu produk media massa, yakni film. Film memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk perilaku penonton terutama remaja, terutama film dengan genre humor yang dekat dengan kalangan masyarakat. Hal tersebut dikarenakan remaja merupakan individu yang masih dalam fase pencarian jati diri dan belum bisa menentukan nilai kebenaran yang sesungguhnya di balik sesuatu hal yang menyenangkan. Pada film yang diteliti, yakni Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 terdapat adegan kekerasan yang terselubung oleh humor-humor khas film komedi sehingga sulit untuk dibedakan apakah hal tersebut merupakan sebuah kekerasan atau hanya lelucon yang merupakan bagian penting dari film komedi. Pada penelitian ini, peneliti menemukan adanya kekerasan verbal dan juga non-verbal (fisik) yang terindikasi dalam film komedi. Dalam hal ini, informan remaja menempatkan dirinya pada posisi oposisi dan tidak menerima adanya pesan kekerasan verbal yang terdapat pada beberapa scene dan hanya menganggap hal tersebut hanyalah sebuah lelucon yang mengarah pada adegan komedi. Namun, informan remaja menempatkan diri pada posisi dominan dan lebih dapat menerima pesan kekerasan dalam bentuk non-verbal (fisik). Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor keluarga, agama, budaya, lingkungan sosial, dan pengalaman pribadi dari para informan remaja.