Daftar Isi:
  • Sindroma mata kering adalah suatu keadaan keringnya permukaan kornea dan konjungtiva yang diakibatkan berkurangnya fungsi air mata. Penyebab dari sindroma mata kering adalah multifaktorial, salah satunya yaitu tindakan operasi katarak. Penelitian ini bertujuan menganalisa perbandingan sindroma mata kering pre dan post-operasi katarak senilis dengan teknik fakoemulsifikasi di Rumah Sakit PHC Surabaya. Penelitian ini menggunakan studi analitik komparasi. Pengambilan data dilakukan dua kali yaitu sebelum dan sesudah pasien menjalani operasi katarak senilis dengan teknik fakoemulsifikasi. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Populasi pada penelitian ini adalah pasien katarak senilis yang berusia ≥40 tahun dan menjalani operasi katarak dengan teknik fakoemulsifikasi di Rumah Sakit PHC Surabaya pada bulan Juni-Agustus 2017. Sampel pada penelitian ini diperoleh sebanyak 47 responden. Pemeriksaan sindroma mata kering pre dan post-operasi katarak dilakukan oleh peneliti. Pemeriksaan ini meliputi uji schirmer dan wawancara kuesioner OSDI. Uji komparasi rangking bertanda Wilcoxon dilakukan untuk mengetahui perbandingan antar variabel. Pada penelitian ini, terdapat perbedaan yang bermakna sindroma mata kering pre dan post-operasi katarak dengan teknik fakomulsifikasi di Rumah Sakit PHC Surabaya baik berdasarkan kuesioner OSDI maupun uji schirmer (p=0,000). Kesimpulan penelitian ini yaitu terjadi penurunan kuantitas air mata dan peningkatan gejala mata kering pada pasien post-operasi dibandingkan pre-operasi katarak senilis dengan teknik fakoemulsifikasi di Rumah Sakit PHC Surabaya.