Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Inkontinensia urin didefinisikan sebagai keluarnya urin yang tidak terkendali pada waktu yang tidak dikehendaki tanpa memperhatikan frekuensi dan jumlahnya, yang mengakibatkan masalah sosial dan higiens penderitanya. Prevalensi inkontinensia urin di Indonesia pada pasien geriatri yang dirawat mencapai (28,3%). Inkontinensia urin memberi berbagai dampak pada individu dan lingkungannya, yaitu depresi, gangguan kehidupan sosial, seksual, tidak mandiri, stres, dan juga diperlukan biaya pengobatan yang tidak sedikit. Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara status fungsional dan inkontiensia urin pada usia lanjut di Griya Usia Lanjut Santo Yosef Surabaya. Metode : Penelitian ini menggunakan studi observasional dengan desain analitik dan metode penelitian yang dilakukan secara cross sectional. Analisis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil : Dari 58 usia lanjut, (58,6%) mengalami ketergantungan ringan, (20,7%) mengalami ketergantungan sedang, (20,7%) mengalami ketergantungan berat, (55,2%) mengalami inkontinensia urin. Dari hasil analisis didapatkan hubungan lemah antara status fungsional dengan inkontinensia urin dengan nilai p=0,023. Kesimpulan : Dari Penelitian ini diharapkan dengan mencegah penurunan status fungsional usia lanjut dapat mengurangi inkontinensia urin.