Daftar Isi: Perencanaan pabrik roti tawar dengan kapasitas bahan baku 100kg tepung terigu per hari

Main Author:	Winarko, Cecilia Lovia
Format:	Monograph NonPeerReviewed Book
Bahasa:	eng
Terbitan:	Faculty of Agricultural Technology , 2018
Subjects:	Agriculture and Food Technology
Online Access:	http://repository.wima.ac.id/13769/32/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/13769/1/2.%20BAB%20I.pdf http://repository.wima.ac.id/13769/2/3.%20BAB%20II.pdf http://repository.wima.ac.id/13769/3/4.%20BAB%20III.pdf http://repository.wima.ac.id/13769/5/5.%20BAB%20IV.pdf http://repository.wima.ac.id/13769/11/5.%20BAB%20V%20REV%204%20FIX.pdf http://repository.wima.ac.id/13769/4/7.%20BAB%20VI.pdf http://repository.wima.ac.id/13769/7/8.%20BAB%20VII.pdf http://repository.wima.ac.id/13769/8/9.%20BAB%20VIII.pdf http://repository.wima.ac.id/13769/9/10.%20BAB%20IX.pdf http://repository.wima.ac.id/13769/10/11.%20LAMPIRAN%20APPENDIX.pdf http://repository.wima.ac.id/13769/

Daftar Isi:

Roti tawar adalah roti yang terbuat dari bahan baku tepung terigu yang sangat digemari banyak orang. Permintaan masyarakat terhadap roti tawar semakin lama semakin meningkat. Untuk memenuhi permintaan masyarakat akan produk roti tawar maka perlu didirikan pabrik roti tawar. Pabrik roti tawar ini direncanakan didirikan di Jl. Cangkir KM 22, Driyorejo – Gresik dengan kapasitas bahan baku 100 kg tepung terigu per hari. Bentuk perusahaan roti tawar yang akan didirikan adalah perusahaan perorangan. Tipe organisasi yang dipilih adalah tipe organisasi garis. Jumlah tenaga kerja 11 orang dan tenaga kerja yang dipekerjakan di perusahaan ini seluruhnya adalah pekerja tetap. Waktu kerja karyawan dimulai pukul 08.00 WIB dan diakhiri pukul 16.00 WIB. Listrik yang digunakan dari PLN adalah 23.000 watt dan pemakaian air per bulannya adalah 14,63 m3. Berdasarkan faktor teknis dan ekonomis, pabrik roti tawar ini layak didirikan karena mempunyai laju pengembalian modal / ROR sebelum pajak sebesar 20,61% dan sesudah pajak sebesar 18,03% dan titik impas / Break Even Point (BEP) sebesar 53,32 % dengan harga jual produk Rp 10.000,00 per bungkus.