Studi penggunaan obat golongan beta bloker pada pasien sirosis hati rawat inap di RSUD Kabupaten Sidoarjo
Main Author: | Bani, Fransiskus Afrianto |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/13621/15/abstrak.pdf http://repository.wima.ac.id/13621/1/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/13621/3/BAB%202.pdf http://repository.wima.ac.id/13621/2/BAB%203.pdf http://repository.wima.ac.id/13621/4/BAB%204.pdf http://repository.wima.ac.id/13621/5/BAB%205.pdf http://repository.wima.ac.id/13621/6/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/13621/ |
Daftar Isi:
- Sirosis hati merupakan penyakit kronik yang ireversibel yang ditandai dengan perubahan struktur dari sel hati, pembentukan jaringan ikat menjadi jaringan fibrous yang disertai dengan hilangnya hepatosit yang merupakan sel fungsional dari hepar. Manifestasi klinis dari sirosis hati yaitu kegagalan hepatoseluler, dan hipertensi portal. Terapi untuk mengatasi hipertensi portal adalah antihipertensi golongan beta bloker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan obat golongan beta bloker pada pasien sirosis hati di RSUD Kabupaten Sidoarjo. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan retrospektif pada RMK pasien periode 1 Juli 2016 sampai 30 April 2017. Hasil yang diperoleh pada penelitian tersebut adalah penggunaan propanolol tunggal dengan dosis (1 x 10mg) p.o sebanyak 1 pasien (3%), (2 x 10mg) p.o sebanyak 8 pasien (28%), (3 x 10mg) p.o sebanyak 12 pasien (40%), (2 x 20mg) p.o sebanyak 4 pasien (13%), (2 x 40mg) p.o sebanyak 1 pasien (3%), (3 x 40mg) p.o sebanyak 1 pasien (3%), dan bisoprolol tunggal dengan dosis (3 x 10mg) p.o sebanyak 3 pasien (10%). Penggunaan beta bloker yang diberikan pada pasien sirosis hati di Instalasi Rawat Inap RSUD kabupaten Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai dengan guidelines yang ada dalam Formularium Nasional dan AASLD.