Studi efektivitas biaya gefitinib dan erlotinib pada pasien non - small cell lung carcinoma di RSUD Dr.Soetomo Surabaya
Main Author: | Tio, Patrikus Mario Guido |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/13525/1/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/13525/2/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/13525/3/BAB%202.pdf http://repository.wima.ac.id/13525/4/BAB%203.pdf http://repository.wima.ac.id/13525/5/BAB%204.pdf http://repository.wima.ac.id/13525/6/BAB%205.pdf http://repository.wima.ac.id/13525/7/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/13525/ |
Daftar Isi:
- NSCLC adalah jenis kanker paru epitel selain kanker paru sel kecil (SCLC). Terapi pengobatan NSCLC dilakukan dalam jangka waktu yang panjang sehingga membutuhkan biaya yang besar. Adanya efektivitas kemoterapi oral yang berbeda – beda maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui terapi pengobatan yang lebih cost – effective antara kelompok kemoterapi gefitinib dan erlotinib. Penelitian ini menggunakan rancangan observasional yang bersifat analitik dengan pengumpulan data secara retrospektif pada periode Januari 2014 - Desember 2016 di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Jumlah pasien NSCLC yang mendapatkan kemoterapi gefitinib sebanyak delapan pasien dan kemoterapi erlotinib sebanyak delapan pasien. Outcome yang digunakan sebagai perhitungan efektivitas kemoterapi adalah progression free survival (PFS). PFS diukur dengan menghitung jarak hari antara tanggal awal pemberian kemoterapi sampai tanggal dimana pasien mengalami progres. Hasil penelitian menunjukkan kemoterapi gefitinib mempunyai efektivitas lebih lama yaitu sebesar 9,4 bulan dibandingkan efektivitas kemoterapi erlotinib sebesar 8,7 bulan dengan selisih PFS 0,7 bulan. Studi efektivitas biaya diperoleh dengan menghitung nilai ACER (Average Cost Effectiveness Ratio). Hasil perhitungan rata – rata nilai ACER kemoterapi gefitinib sebesar Rp 114.954,68 per pasien dan kemoterapi erlotinib sebesar Rp 148.206,87 per pasien dengan selisih biaya sebesar Rp 33.252,19. Meskipun ada perbedaan selisih efektivitas kemoterapi dan biaya langsung medik, namun hasil analisis statistik menunjukkan data normal dengan uji Independent T –Test (P = 0,310) dan uji Mann Whitney (P = 0,234) sehingga tidak ada perbedaan yang bermakna antara biaya langsung medik terhadap progression - free survival (PFS) pada kemoterapi gefitinib dan erlotinib atau sebaliknya. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kemoterapi gefitinib lebih cost – effective dibandingkan kemoterapi erlotinib.