Motif penonton sinetron remaja di Surabaya menonton sinetron Dunia Terbalik di RCTI
Main Author: | Sari, Aprilita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/13492/1/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/13492/2/BAB%20I.pdf http://repository.wima.ac.id/13492/3/BAB%20II.pdf http://repository.wima.ac.id/13492/4/BAB%20III.pdf http://repository.wima.ac.id/13492/5/BAB%20IV.pdf http://repository.wima.ac.id/13492/6/BAB%20V.pdf http://repository.wima.ac.id/13492/7/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/13492/ |
Daftar Isi:
- Aprilita Sari NRP.1423014074. Motif Penonton Remaja di Surabaya Menonton Sinetron “Dunia Terbalik” di RCTI. Uses and Gratification adalah model komunikasi massa yang tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri seseorang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Oleh karena itu pada teori uses and gratification media terus bersaing dan berusaha untuk menarik minat audiens, dengan cara memenuhi kebutuhan yang dimiliki oleh audiens. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui motif penonton remaja di Surabaya dalam menonton sinetron Dunia Terbalik di RCTI. Peneliti menggunakan indikator motif penonton sinetron milik Greenberg & Woods yaitu motif pelarian, motif pembelajaran sosial, motif kegembiraan sosial, dan motif kebiasaan. Pada penelitian ini, Peneliti menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yang kemudian disebarkan ke 101 remaja di kota Surabaya yang berusia 12-22 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan format deskriptif, dan memiliki teknik analisa statistik deskriptif. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa motif yang paling mendasari remaja di Surabaya dalam menonton sinetron Dunia Terbalik di RCTI adalah motif pembelajaran sosial, namun tidak ada perbedaan yang signifikan dengan motif yang lain. Hal ini mengindikasikan bahwa sinetron Dunia Terbalik adalah sinetron yang mempunyai sisi pendidikan di dalam ceritanya tanpa menghilangkan sisi hiburan sesuai dengan fungsi media massa.