Efektifitas pemberian ekstrak etanol daun angsana (Pterocarpus indicus W.) dan Metformin terhadap histopatologi jaringan adiposa tikus diabetes yang diindikasi aloksan

Main Author: Pratiwi, Cicilia Priska Dian,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Online Access: http://repository.wima.ac.id/131/1/Abstrak.pdf
http://repository.wima.ac.id/131/2/Bab%201.pdf
http://repository.wima.ac.id/131/3/Bab%202.pdf
http://repository.wima.ac.id/131/4/Bab%203.pdf
http://repository.wima.ac.id/131/5/Bab%204.pdf
http://repository.wima.ac.id/131/6/Bab%205.pdf
http://repository.wima.ac.id/131/
Daftar Isi:
  • Telah dilakukan penelitian mengenai efektivitas pemberian ekstrak etanol daun angsana (Pterocarpus indicus Willd) dan metformin terhadap histopatologi jaringan adiposa tikus diabetes yang diinduksi aloksan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektivitas pemberian metformin dengan ekstrak etanol 70% daun angsana (Pterocarpus indicus Willd) terhadap perbaikan jaringan adiposa tikus diabetes yang diinduksi aloksan berdasarkan pengaruh perbedaan waktu pemberian. Hewan yang digunakan adalah tikus putih jantan galur Wistar dengan berat sekitar 100- 200 gram dan umur 2 -3 bulan sebanyak 30 ekor yang dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol sehat (K-), kelompok diabetes (K+), kelompok metformin tunggal dosis 90 mg/kgBB (E1), kelompok ekstrak etanol 70% daun angsana dosis 250 mg/kgBB (E2), kelompok ekstrak etanol 70% daun angsana dosis 250 mg/kgBB kemudian setelah 2 jam diberikan metformin dosis 90 mg/kgBB (E3), kelompok ekstrak etanol 70% daun angsana dosis 250 mg/kgBB dan metformin dosis 90 mg/kgBB kemudian diberikan makan (E4). Sebanyak 25 ekor tikus diinduksi aloksan monohidrat 120 mg/kgBB secara intramuskular. Setelah tikus menjadi diabetes (KGD > 135 mg/dL), maka diberikan perlakuan pada masing-masing kelompok selama 7 hari. Pada hari ke-8 tikus dikorbankan dengan dislokasi cervical dan diambil jaringan adiposa untuk dilakukan pengujian histopatologi dengan pewarnaan hematoxylin eosin. Perhitungan statistik dilakukan dengan uji one way ANOVA dilanjutkan dengan duncan. Hasil penelitian menunjukkan persentase perbaikan tertinggi yaitu pada kelompok E2 sebesar 17,16% dengan rerata diameter sel adiposa yang mengalami hiperplasia yang paling kecil yaitu 35,85 ± 2,84 μm. Kata kunci : Jaringan Adiposa, Aloksan, Ekstrak Etanol, Histopatologi, Pterocarpus indicus.