Hubungan gratitude dengan stres pada ibu dengan anak gangguan autis di Sidoarjo
Main Author: | Budiasti, Rosa Andriani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/12920/1/ABSTRACK.pdf http://repository.wima.ac.id/12920/2/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/12920/3/BAB%20II.pdf http://repository.wima.ac.id/12920/4/BAB%20III.pdf http://repository.wima.ac.id/12920/5/BAB%20IV.pdf http://repository.wima.ac.id/12920/6/BAB%20V.pdf http://repository.wima.ac.id/12920/7/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/12920/ |
Daftar Isi:
- Orangtua dengan anak berkebutuhan khusus harus menerima kenyataan bahwa anak mereka memiliki kekurangan atau berbeda dengan anak pada umumnya. Oleh karena anak berkebutuhan khusus membutuhkan layanan yang khusus, orangtua yang merawat dan membesarkan anak berkebutuhan khusus seperti anak yang mengalami gangguan autis, mudah mengalami stres. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi stres orangtua antara lain adalah emosi positif seperti gratitude. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji ada tidaknya hubungan antara gratitude dengan stres pada ibu yang memiliki anak dengan gangguan autis. Subjek dalam penelitian ini adalah 40 orang ibu dari anak yang mengalami gangguan autis di beberapa pusat terapis dan sekolah inklusi maupun ABK di Sidoarjo. Penelitian ini mengunakan purposive sampling dengan alat ukur berupa skala yang diisi orangtua, yakni Depression Anxiety Stress Scale (DASS-21) untuk mengungkap stres pada orangtua dan Gratitude Questionnaire-6 (GQ-6) untuk mengungkap kebersyukuran pada orangtua. Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi gratitude dengan stres orangtua sebesar -0,310 dengan nilai p sebesar 0,007 (p < 0,05). Semakin tinggi tingkat gratitude orangtua, semakin rendah tingkat stres yang dialami. Semakin rendah tingkat gratitude orangtua, semakin tinggi tingkat stres yang dialami orangtua. Dengan demikian, hipotesis penelitian ini diterima.