Daftar Isi:
  • Subjective well-being didefinisikan sebagai evaluasi kognitif dan afektif individu terhadap hidupnya, yang dapat dilihat dari harga diri individu yang positif, pandangan akan kontrol yang dimiliki, ekstroversi, optimisme, hubungan sosial yang positif serta perasaan akan keberartian dan kebermaknaan hidup. Subjective well-being juga dipengaruhi oleh pengalaman kerja individu. Berlandaskan pengertian tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran subjective well-being di pekerja harian yang termasuk dalam salah satu jenis kepegawaian tidak terstandar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Analisa data dilakukan menggunakan analisis tematik jenis induktif. Informan penelitian adalah pekerja harian yang memiliki masa kerja empat tahun lebih di CV. CA. Menurut hasil penelitian, ditemukan bahwa pekerja harian CV. CA memenuhi keenam aspek dari subjective well-being yakni harga diri yang positif, optimisme, hubungan sosial yang positif, kontrol yang dimiliki, ektroversi dan kebermaknaan hidup.