“Tempat tidurku adalah mimbarku": studi kasus mengenai posttraumatic growth pada ibu E, survivor kanker
Main Author: | Abigail, Johanna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/12912/1/Abstrak.pdf http://repository.wima.ac.id/12912/2/Bab%201.pdf http://repository.wima.ac.id/12912/3/Bab%202.pdf http://repository.wima.ac.id/12912/4/Bab%203.pdf http://repository.wima.ac.id/12912/5/Bab%204.pdf http://repository.wima.ac.id/12912/38/Bab%205.pdf http://repository.wima.ac.id/12912/7/Lampiran.pdf http://repository.wima.ac.id/12912/ |
Daftar Isi:
- Pengalaman menderita kanker adalah salah satu krisis dalam hidup individu. Meskipun sudah dinyatakan bersih, efek negatif dari penyakit dan pengobatan kanker dapat menjadi pengalaman traumatis bagi individu. Namun ada individu yang justru mengalami perubahan positif melalui pengalaman akibat kankernya, kondisi ini disebut sebagai post-traumatic growth. Menurut Tedeschi dan Calhoun (2004) post-traumatic growth (PTG) adalah adalah pengalaman perubahan positif yang terjadi sebagai akibat dari perjuangan terhadap situasi kehidupan yang menantang. PTG memiliki 5 aspek, yaitu appreciation of life, relating to others, personal strength, new possibilities, dan spiritual change. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah single-case study dengan melibatkan 4 informan dalam 1 kasus yang sama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memang benar pengalaman menderita kanker memberikan dampak negatif bukan hanya bagi individu, namun juga bagi keluarga. Coping yang tepat membawa individu untuk mencapai penerimaan terhadap kondisinya akibat kanker dan mampu mengalami perubahan yang lebih positif, yaitu appraisal (perubahan pemaknaan terhadap kanker), perubahan karakter, pemaknaan terhadap kematian, dan keinginan untuk melakukan reaching out. Faktor yang memperkuat untuk tercapainya perubahan ini, yakni adanya karakter yang positif, spiritualitas, role model, serta dukungan sosial dari keluarga maupun significant others.