Pemanfaatan limbah pabrik pembekuan udang headless block frozen menjadi kitosan

Main Author: Lunarto, Arnel
Format: Monograph NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Faculty of Agricultural Technology , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.wima.ac.id/12682/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.wima.ac.id/12682/2/BAB%201.pdf
http://repository.wima.ac.id/12682/3/BAB%202.pdf
http://repository.wima.ac.id/12682/4/BAB%203.pdf
http://repository.wima.ac.id/12682/5/BAB%204.pdf
http://repository.wima.ac.id/12682/
Daftar Isi:
  • Udang di Indonesia pada umumnya diekspor dalam bentuk beku ke luar negeri setelah dibuang kepala, ekor, dan kulitnya. Banyaknya produksi udang ini akan menghasilkan limbah yang banyak juga mengingat hasil samping produksi yang berupa kepala, kulit, ekor dan kaki adalah sekitar 35-50% dari berat awal. Meningkatnya jumlah limbah udang masih merupakan masalah yang perlu dicarikan upaya pemanfaatannya. Salah satu upaya untuk menanggulangi masalah tersebut adalah dengan mengolah limbah kulit udang menjadi kitosan yang bernilai ekonomis tinggi. Kitosan merupakan produk turunan dari polimer kitin yaitu produk samping (limbah) dari pengolahan industri perikanan, khususnya udang dan rajungan. Kandungan kitin pada kulit udang berkisar antara 20¬60% tergantung spesiesnya. Limbah kulit udang nantinya akan diperoleh dari cangkang kepala udang pada pabrik pembekuan udang headless block frozen dengan kapasitas bahan baku 10.000 kg/hari. Udang yang digunakan oleh pabrik ini adalah jenis udang vannamei. Bahan baku yang digunakan untuk pengolahan kitosan akan berasal dari cangkang kepala udang yaitu sekitar 15-17% dari berat udang, sehingga berat cangkang kepala udang yang didapat sekitar 1.500-1.700 kg/hari. Limbah cangkang kepala udang dapat diolah menjadi kitosan yang memberikan nilai tambah secara ekonomis. Dalam proses pembuatan kitosan, penggunaan konsentrasi reagen, suhu, dan waktu yang berbeda akan berpengaruh terhadap karakteristik produk kitosan yang dihasilkan. Kombinasi antara konsentrasi reagen, suhu, dan waktu yang sesuai perlu dilakukan untuk menghasilkan kitosan sesuai dengan mutu yang diinginkan.