Pengadaan dan penyimpanan bahan baku roti warmball dengan kapasitas 200 kg terigu/hari

Main Author: Finarti, Enyria
Format: Monograph NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Faculty of Agricultural Technology , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.wima.ac.id/12672/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.wima.ac.id/12672/2/BAB%201.pdf
http://repository.wima.ac.id/12672/3/BAB%202.pdf
http://repository.wima.ac.id/12672/4/BAB%203.pdf
http://repository.wima.ac.id/12672/5/BAB%204.pdf
http://repository.wima.ac.id/12672/
Daftar Isi:
  • Salah satu jenis roti manis adalah roti warmball. Roti warmball. Roti warmball memiliki bentuk bundar dan dibelah menjadi dua bagian yaitu atas dan bawah yang di dalamnya dilapisi margarin dan diisi meises. Pengadaan dan peyimpanan bahan baku roti merupakan faktor yang harus diperhatikan oleh suatu industri roti untuk kelancaran proses produksi. Dengan adanya manajemen pengadaan bahan baku yang baik, diharapkan pabrik dapat memperoleh bahan baku yang berkualitas dan dalam jumlah yang sesuai kebutuhan. Dengan demikian dapat menjamin kelangsungan proses produksi dan dapat diperoleh bahan baku dengan harga yang ekonomis. Pengadaan bahan baku yang mempunyai umur simpan yang panjang seperti terigu, margarin, gula, ragi instan, susu bubuk dan meises direncanakan setiap 20 hari sekali. Sedangkan yang mempunyai umur simpan yang pendek seperti telur direncanakan selama 3 hari sekali karena dalam proses produksi diperlukan telur yang masih fresh. Bahan baku yang masuk dalam gudang penyimpanan harus melewati beberapa prosedur yaitu pencatatan penyimpanan barang untuk memudahkan pengawasan dan pencarian bahan baku. Setelah itu bahan baku ditata dengan sistem “First In First Out” dan memberi label pada setiap jenis bahan baku. Kegiatan inventaris dilakukan dua minggu sekali.