Efektivitas pemberian ekstrak etanol daun angsana (Pterocarpus indicus willd) dan metformin terhadap histopatologi sel hepar tikus diabetes yang diinduksi aloksan

Main Author: Kusuma, Kristalia Anggar,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Online Access: http://repository.wima.ac.id/126/1/Abstrak.pdf
http://repository.wima.ac.id/126/2/Bab%201.pdf
http://repository.wima.ac.id/126/3/Bab%202.pdf
http://repository.wima.ac.id/126/4/Bab%203.pdf
http://repository.wima.ac.id/126/5/Bab%204.pdf
http://repository.wima.ac.id/126/6/Bab%205.pdf
http://repository.wima.ac.id/126/
Daftar Isi:
  • Telah dilakukan penelitian mengenai efektivitas pemberian ekstrak etanol daun angsana (Pterocarpus indicus Willd) dan metformin terhadap histopatologi sel hepar tikus diabetes yang diinduksi aloksan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian metformin dengan ekstrak etanol daun angsana (Pterocarpus indicus Willd) dapat memperbaiki histopatologi sel hepar tikus diabetes yang diinduksi aloksan dengan pengaruh perbedaan waktu pemberian. Hewan yang digunakan adalah tikus putih jantan galur Wistar dengan berat sekitar 100-200 gram dan umur 2 -3 bulan sebanyak 30 ekor yang dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol sehat, kelompok diabetes, kelompok metformin tunggal dosis 90 mg/kgBB, kelompok ekstrak etanol daun angsana dosis 250 mg/kgBB, kelompok ekstrak etanol daun angsana dosis 250 mg/kgBB kemudian setelah 2 jam diberikan metformin dosis 90 mg/kgBB (Cara A), kelompok ekstrak etanol daun angsana dosis 250 mg/kgBB dan metformin dosis 90 mg/kgBB kemudian diberikan makan (Cara B). Sebanyak 25 ekor tikus diinduksi aloksan monohidrat 120 mg/kgBB secara intramuscular. Setelah tikus menjadi diabetes (KGD � 135 mg/dL), maka diberikan perlakuan pada masing-masing kelompok selama 7 hari. Pada hari ke-8 tikus dikorbankan dengan dislokasi cervical dan diambil organ hepar untuk dilakukan pengujian histopatologi dengan pewarnaan hematoxylin eosin. Perhitungan statistik dilakukan dengan uji one way anova dilanjutkan dengan duncan. Hasil penelitian menunjukkan persen perbaikan histopatologi sel hepar tikus diabetes yang diinduksi aloksan pada kelompok metformin 90 mg/kgBB, kelompok ekstrak etanol daun angsana 250 mg/kgBB, Cara A dan Cara B adalah 60,39%, 56,18%, 53,82% dan 46,18%. Efek perbaikan yang paling baik adalah pada pemberian metformin tunggal dengan presentase perbaikan sel hepar yang paling tinggi. Kata kunci : Sel Hepar, Aloksan, Ekstrak Etanol, Histopatologi, Pterocarpus indicus.