Karakteristik fisikokimia dan organoleptik yogurt buah naga merah (Hylocereus polyrhizus L.) dengan berbagai proporsi sari buah dan susu UHT

Main Author: Indah, Lydia
Format: Monograph NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Widya Mandala Catholic University Surabaya , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.wima.ac.id/12494/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.wima.ac.id/12494/2/BAB%201.pdf
http://repository.wima.ac.id/12494/3/BAB%202.pdf
http://repository.wima.ac.id/12494/4/BAB%203.pdf
http://repository.wima.ac.id/12494/16/BAB%204.pdf
http://repository.wima.ac.id/12494/5/LAMPIRAN.pdf
http://repository.wima.ac.id/12494/
Daftar Isi:
  • Fruit yogurt merupakan salah satu jenis yogurt yang ditambahkan buah atau sari buah, rasa sintetis, dan pewarna makanan untuk memberi cita rasa dan kenampakan yang menarik pada yogurt. Salah satu jenis buah yang dapat ditambahkan adalah buah naga merah. Penggunaan buah pada yogurt selain dapat memberikan pengaruh positif secara organoleptik, juga dapat memberikan pengaruh fisikokimia seperti peningkatan total asam, penurunan pH, memberi warna hingga pengaruh terhadap laju fermentasi. Penambahan bubur buah naga pada pembuatan yogurt menimbulkan permasalahan rasa langu yang disebabkan oleh aktivitas enzim lipoksigenase. Bau langu pada buah naga merah dapat diminimalkan dengan penggunaan sari buah atau ekstraksi buah naga merah. Namun, perlu dilakukan kajian tentang pengaruh perbandingan sari buah naga merah dan susu UHT terhadap karakteristik fisikokimia dan organoleptik yogurt buah naga merah. Rancangan penelitian yang digunakan adalah RAK (Rancangan Acak Kelompok) Faktorial dengan satu faktor yaitu proporsi sari buah naga merah dengan susu UHT (M0 ; M1 ; M2 ; M3 ; M4 ; M5). Pengulangan dilakukan 4 kali untuk setiap perlakuan. Parameter yang diuji meliputi organoleptik (kesukaan terhadap warna dan rasa), pH, warna dan total asam, dengan data pendukung Angka Lempeng Total. Data yang diperoleh dianalisa secara statistik dengan uji ANOVA (Analysis of Varians) pada α = 5% dan jika ada beda nyata maka akan dilanjutkan dengan uji Beda Jarak Nyata Duncan (Duncan’s Multiple Range Test) untuk menentukan taraf perlakuan mana yang memberikan perbedaan nyata.