Perbedaan jenis pelarut terhadap kemampuan menghambat oksidasi gula ekstrak daun beluntas (Pluchea indica Less.) dengan metode dns (asam 3,5-dinitrosalisilat)

Main Author: Wongso, Ribka Stefanie
Format: Monograph NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Widya Mandala Catholic University Surabaya , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.wima.ac.id/12455/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.wima.ac.id/12455/2/BAB%201.pdf
http://repository.wima.ac.id/12455/3/BAB%202.pdf
http://repository.wima.ac.id/12455/4/BAB%203.pdf
http://repository.wima.ac.id/12455/5/BAB%204.pdf
http://repository.wima.ac.id/12455/6/LAMPIRAN.pdf
http://repository.wima.ac.id/12455/
Daftar Isi:
  • Beluntas (Pluchea indica Less.) merupakan tanaman perdu kelompok Asteraceae yang telah dikenal masyarakat Indonesia sebagai lalapan dan obat tradisional. Senyawa fitokimia yang terdapat dalam daun beluntas memiliki aktivitas antioksidan dalam mencegah maupun menghambat radikal bebas penyebab penyakit degeneratif. Senyawa fitokimia tersebut dapat diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut yang berbeda tingkat kepolarannya. Tingkat kepolaran pelarut diduga akan mempengaruhi jenis dan kadar senyawa yang dapat larut sesuai dengan tingkat kepolaran senyawa tersebut (like dissolved like). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jenis pelarut yang digunakan untuk ekstraksi terhadap kemampuan menghambat oksidasi gula ekstrak daun beluntas dengan metode DNS dan menentukan jenis pelarut yang tepat digunakan dalam ekstraksi beluntas. Hal ini diduga bahwa jenis pelarut yang digunakan berpengaruh pada kemampuan menghambat oksidasi gula dengan metode DNS. Faktor yang digunakan pada penelitian ini adalah perbedaan jenis pelarut untuk ekstraksi (air, metanol, etanol, etil asetat, dan heksana). Percobaan ini menggunakan pengulangan sejumlah lima kali untuk setiap perlakuan. Parameter penelitian yang dilakukan yaitu kemampuan menghambat oksidasi gula dengan metode DNS. Parameter tersebut didukung dengan pengujian kualitatif meliputi screening fitokimia (alkaloid, flavonoid, fenolik, triterpenoid, sterol, saponin, tanin, dan kardiak glikosida) dan pengujian secara kuantitatif meliputi kadar air, rendemen, total fenol, dan total flavonoid. Data yang ada akan dihitung rata-rata dan rata-rata standar deviasi untuk analisa perbedaan jenis pelarut terhadap kemampuan menghambat oksidasi gula ekstrak daun beluntas dengan metode DNS.