Pengaruh konservatisme dan kualitas pelaporan keuangan terhadap efisiensi investasi dengan kepemilikan institusional sebagai variabel moderasi
| Main Author: | Suroso, Michael Armando |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2017
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/11683/31/Abstrak.pdf http://repository.wima.ac.id/11683/2/Bab%201.pdf http://repository.wima.ac.id/11683/3/Bab%202.pdf http://repository.wima.ac.id/11683/4/Bab%203.pdf http://repository.wima.ac.id/11683/5/Bab%204.pdf http://repository.wima.ac.id/11683/6/Bab%205.pdf http://repository.wima.ac.id/11683/7/Lampiran.pdf http://repository.wima.ac.id/11683/ |
Daftar Isi:
- Efisiensi investasi merupakan investasi optimal perusahaan yang menghasilkan keuntungan dan terhindar dari kondisi underinvesment dan overinvestment. Agar proses investasi dapat menjadi optimal perusahaan harus memperhatikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan investasi diantaranya adalah kualitas pelaporan keuangan dan konservatisme. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh kualitas pelaporan keuangan dan konservatisme terhadap efisiensi investasi dengan kepemilikan institusional sebagai moderasi. Desain penelitian adalah kuantitatif dengan hipotesis. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan kualitatatif berupa laporan tahunan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2015. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelaporan keuangan dan konservatisme tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap efisiensi investasi. Kepemilikan institusional tidak dapat memperkuat pengaruh kualitas pelaporan keuangan dan koservatisme terhadap efisiensi investasi. Dengan adanya dana yang besar dan leverage yang tinggi membuat perusahaan mengabaikan kualitas pelaporan keuangan dan konservatisme dalam mengambil keputusan investasi. Dan kepemilikan institusional sebagai proksi dari corporate governance tidak dapat menjadi faktor monitoring dari pengambilan keputusan investasi.