Efek antipiretik fraksi etil asetat ekstrak etanol daun asam jawa (Tamarindus indica) pada tikus putih
Main Author: | Ngajo, Maria Fabiola Novianti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/1153/1/Abstrak.pdf http://repository.wima.ac.id/1153/2/Bab%201.pdf http://repository.wima.ac.id/1153/3/Bab%202.pdf http://repository.wima.ac.id/1153/4/Bab%203.pdf http://repository.wima.ac.id/1153/5/Bab%204.pdf http://repository.wima.ac.id/1153/6/Bab%205.pdf http://repository.wima.ac.id/1153/7/Lampiran.pdf http://repository.wima.ac.id/1153/ |
Daftar Isi:
- Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek antipiretik fraksi etil asetat ekstrak etanol daun asam jawa (Tamarindus indica) pada tikus putih jantan yang telah didemamkan dengan larutan pepton 5%. Hewan coba yang digunakan dibagi dalam lima kelompok, masing-masing terdiri dari lima ekor. Proses ekstraksi daun asam jawa dilakukan dengan cara dingin yaitu dengan perkolasi menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak daun asam jawa difraksinasi dengan menggunakan pelarut etil asetat. Fraksi etil asetat ekstrak etanol daun asam jawa diberikan pada kelompok perlakuan secara oral dalam suspensi PGA 3% b/v dengan dosis 1,36, 2,71, dan 5,42 mg/KgBB dengan volume pemberian 1 ml/100gBB, pada kelompok kontrol hanya diberikan suspensi PGA 3% b/v dan kelompok pembanding diberikan paracetamol 45 mg/kgBB dalam suspensi PGA 3% b/v dengan volume dan rute pemberian yang sama. Pengukuran suhu tubuh tikus diukur melalui rektal dengan termometer digital setiap 60 menit selama 4 jam setelah pemberian pepton. Hasil analisis dengan anava menunjukkan bahwa fraksi etil asetat ekstrak etanol daun asam jawa pada dosis 1,36, 2,71, dan 5,42 mg/KgBB mempunyai efek antipiretik dan tidak ada hubungan yang linier antara peningkatan dosis fraksi etil asetat ekstrak etanol daun asam jawa dengan peningkatan efek antipiretik.