Daftar Isi:
  • Communication Privacy Management (CPM) merupakan teori yang dikembangkan oleh Sandra Petronio (2002) mengenai bagaimana seseorang mengelola ketegangan antara keinginan bersikap terbuka/ memiliki keterbukaa (openness) atau bersikap tertutup (privacy), antara menjadikan diri sebagai bagian dari publik (being public) atau bersifat pribadi (being private). Hasil dari penelitian ini berdasarkan lima asumsi dasar CPM adalah terkait pengungkapan informasi privat orientasi seksual, kehidupan sebagai seorang kucing (pekerja seks), kehidupan pernikahan, dan kehidupan bersama parternya dalam satu rumah. Dalam manajemen privasi komunikasi hubungan persahabatan kaum gay lebih terbuka karena adanya rasa penerimaan yang tinggi antara satu sama lain, dan kaum gay juga merasa nyaman dengan hubungan persahabatan baik di dalam lingkungan kerja maupun komunitas, namun mereka tertutup ketika berada di lingkungan tempat tinggal mereka. Dalam hubungan romantis, kaum gay memanajemen privasi komunikasinya dengan memberikan akses atas kepemilikan informasi bersama. Dalam hubungan keluarga, gay tertutup lebih memanajemen privasi komunikasinya dengan cara bertindak sebagai laki-laki heteroseksual seutuhnya yaitu dengan cara berpacaran, menikah dan memiliki anak. Hal demikian mereka lakukan agar keluarga tidak curiga terhadap aktivitas kaum gay ketika berada di luar rumah. Sementara gay terbuka tidak menciptakan batas-batas khusus terhadap keluarga, dan memberikan akses atas kepemilikan informasi terkait kehidupan sebagai seorang gay. Subyek dari penelitian ini adalah kaum gay yang ada di dalam lingkup GAYa Nusantara, dengan kriteria informan gay terbuka dan berkomitmen dengan partner, gay tertutup dari keluarga dan sudah menikah, gay tertutup dari keluarga & tidak sedang menjalin komitmen. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi sebagai teknik pengumpulan data.