Daftar Isi:
  • Kunyit (Curcuma Longa) merupakan salah satu tanaman yang dikenal berkhasiat sebagai obat terutama rimpangnya. Salah satu senyawa aktif yang terkandung dalam rimpang kunyit mampu bekerja sebagai antiinflamasi yaitu Kurkumin. Pada penelitian sebelumnya Kurkumin yang diberikan secara oral dilaporkan memiliki kadar yang rendah di serum dan jaringan, metabolisme, dan eliminasi yang cepat disebabkan oleh kelarutan kurkumin yang buruk, sehingga pada penelitian ini diperlukan bahan pembawa yaitu Mesoporous Silica Nanopartikel (MSN). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak kurkumin dengan dosis 2mg/200gBB dari tanaman kunyit (Curcuma Longa) dan Kurkumin-MSN dengan dosis 10mg/200gBB dapat memberikan efek antiinflamasi. Metode penelitian menggunakan metode induksi karagenan sebagai induktor inflamasi dan pengamatan volume edema dengan alat Plethysmometer. Parameter yang diamati adalah penghambatan radang pada menit ke-30, 60, 120, 180 dan 240. Hasil percobaan membuktikan bahwa ekstrak kurkumin dan kurkumin-MSN mempunyai efek antiinflamasi. Pada pemberian kurkumin-MSN menunjukkan bahwa kurkumin-MSN lebih efektif dalam penghambatan edema sebesar 75%/4jam dibandingkan pada pemberian ekstrak kurkumin sebesar 59,36%/4jam.