Daftar Isi:
  • Dimasa sekarang sudah mulai memasuki usia baru yang dimana akan mengalami revolusi dalam bisnis. Persaingan kerja yang ketat ini sangat membutuhkan dan mengutamakan subjectivewell-being setiap individunya, karena di era sekarang ini banyak individu mencari kesejahteraan di tempat kerjanya. Stres kerja sendirirespon fisik dan emosional yang terjadi dan sumber daya karyawan dapat diatasi dengan tuntutan dan kebutuhan dari pekerjaan mereka, yang terdiri dari dua yaitu demanddan resource.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh stress kerja model DISC terhadap subjective well-being pada karyawan PT X. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi. Subjek penelitian (N=23) adalah karyawan di PT X. Pengambilan sampel dilakukan dengan total population study dengan menggunakan metode skala likert yang peneliti buat sendiri. Hasil nilai koefisien korelasi untuk stres kerja demandsebesar -0,41 dan nilai p 0,044 (p< 0,05), sedangkan untuk hasil koefidien korelasi stress kerja resource sebesar -0,23 dan nilai p 0,16 (p >0,05). Dikarenakan tidak ada keseimbangan stres kerja model DISC yang terdiri antara jobdemand dan jobresource, sehingga karyawan dikatakan stres kerja, akan tetapi karyawan mengalami sejahtera dikarenakan dapat penerimaan diri. Melihat statistik data memiliki nilai 0,337 (p <0,05), sehingga tidak ada pengaruh stres kerja model DISC terhadap subjective well-being. Kesimpulan dari penelitian ini, subjective well-being tidak memberikan pengaruh pada stres kerja.