Produksi pigmen dari Monascus sp. KJR 2 pada media biji durian manalagi kajian pengaruh jenis sumber karbon
Main Author: | Novita, Yohanna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/10999/1/Abstrak.pdf http://repository.wima.ac.id/10999/2/Bab%201.pdf http://repository.wima.ac.id/10999/3/Bab%202.pdf http://repository.wima.ac.id/10999/3/Bab%203.pdf http://repository.wima.ac.id/10999/4/Bab%204.pdf http://repository.wima.ac.id/10999/5/Bab%205.pdf http://repository.wima.ac.id/10999/6/Bab%206.pdf http://repository.wima.ac.id/10999/7/Lampiran.pdf http://repository.wima.ac.id/10999/ |
Daftar Isi:
- Angkak adalah produk fermentasi beras dari kapang Monascus sp. yang memiliki enam pigmen alami, yaitu kuning (ankaflavin dan monascin), oranye (rubropunctatin dan monascorubrin), dan merah (rubropunctamine dan monascorubramine). Monascus sp. KJR 2 merupakan salah satu isolat yang diperoleh dari angkak yang beredar di Surabaya. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa jenis KJR 2 merupakan isolat yang potensial. Selama ini masyarakat menggunakan beras sebagai media pertumbuhan bagi Monascus sp. Beras memiliki komposisi kimiawi sebagai berikut pati (77%), protein (6,7%), lemak (0,8%), selulose (0,2%) dan mineral (0,5%). Kandungan pati dan protein dari beras dapat menjadi sumber karbon dan N bagi pertumbuhan dan produksi pigmen Monascus sp. Salah satu alternatif hasil pertanian yang dimungkinkan dapat digunakan sebagai media pertumbuhan adalah biji durian. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan yaitu jenis sumber karbon (fruktosa, glukosa, maltosa, sorbitol). Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali. Parameter pengujian meliputi kadar pigmen larut etanol, kadar pigmen larut air dan total kapang. Data selanjutnya dianalisa menggunakan analisa varians (ANAVA) pada α = 5%. Apabila hasil uji ANAVA menunjukan adanya pengaruh nyata, dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Duncan (Duncan’s Multiple Range Test) pada α = 5% untuk mengetahui taraf perlakuan yang memberikan perbedaan nyata. Penambahan sumber karbon mempengaruhi pertumbuhan dan produksi pigmen dari Monascus sp. KJR 2. Sumber karbon yang menghasilkan pertumbuhan paling tinggi yaitu maltosa dengan total koloni 2,17.107 CFU/mL. Penambahan sumber karbon fruktosa, glukosa dan maltosa memberikan peningkatan produksi pigmen kuning, oranye dan merah larut air dari Monascus KJR 2. Penambahan sumber karbon maltosa memberikan intensitas yang tinggi pada pigmen kuning larut etanol. Penambahan sumber karbon fruktosa memberikan intensitas yang tinggi pada pigmen oranye dan merah larut etanol.