Pengaruh manajemen laba riil terhadap tingkat kepatuhan pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015

Main Author: Lau, Serlina Kiik
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.wima.ac.id/10611/43/ABSTRAK.pdf
http://repository.wima.ac.id/10611/2/BAB%201.pdf
http://repository.wima.ac.id/10611/3/BAB%202.pdf
http://repository.wima.ac.id/10611/4/BAB%203.pdf
http://repository.wima.ac.id/10611/5/BAB%204.pdf
http://repository.wima.ac.id/10611/6/BAB%205.pdf
http://repository.wima.ac.id/10611/7/LAMPIRAN.pdf
http://repository.wima.ac.id/10611/
Daftar Isi:
  • Corporate social responsibility (CSR) telah menjadi pengungkapan yang wajib bagi perseroan terbatas yang menjalankan usahanya berkaitan dengan sumber daya alam di Indonesia. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh manajemen laba riil terhadap tingkat kepatuhan pengungkapan CSR. Dalam penelitian ini faktor yang diukur dalam mempengaruhi CSR adalah manajemen laba riil dengan tiga proksi yaitu arus kas operasi abnormal, biaya produksi abnormal dan biaya diskresioner abnormal Desain penelitian adalah kuantitatif dengan hipotesis. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data kuantitatif berupa informasi kegiatan CSR, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan, semuanya adalah data sekunder. Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2015. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas operasi abnormal dan biaya diskresioner abnormal tidak berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan pengungkapan CSR. Biaya produksi abnormal berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan pengungkapan CSR, hal ini ditunjukkan dengan adanya nilai positif dari rerata biaya abnormal produksi yang menunjukkan adanya manajemen laba riil melaui biaya produksi abnormal. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan di Indonesia cenderung meningkatkan laba melalui peningkatan produksi berdampak pada meningkatnya tingkat kepatuhan pengungkapan CSR.