Pembuatan biodiesel dari minyak kelapa dan metanol menggunakan katalis H-Zeolit

Main Authors: Karistian, Yudhi, Suteja, Linda, Lourentius, Suratno, Setiyadi, .
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.wima.ac.id/10581/1/Yudhi%20Karistian%2C%20Linda%20Suteja%2C%20Suratno%20Lourentius%2C%20Setiyadi%2C%20Judul%20Pembuatan%20Biodiesel%20dari%20Minyak%20Kelapa%20dan%20Metanol%20Menggunakan%20Katalis%20H-Zeolit.pdf
http://repository.wima.ac.id/10581/
Daftar Isi:
  • Seiring dengan semakin langkanya sumber minyak bumi dan gencarnya isu lingkungan hidup, pengembangan biodiesel sebagai bahan bakar merupakan pilihan yang tepat. Biodiesel memiliki sifat fisis dan kimia yang hampir sama dengan minyak diesel yang berasal dari minyak bumi. Selain itu, emisi pembakaran dari biodiesel lebih rendah daripada emisi minyak diesel. Biodiesel dapat dibuat dari minyak kelapa melalui proses reaksi transesterifikasi menggunakan metanol dan katalis zeolit. Dalam penelitian ini dipelajari pengaruh kondisi operasi, yakni waktu, suhu, dan persen volume metanol terhadap yield biodiesel. Reaksi dilangsungkan di dalam labu leher tiga yang dilengkapi dengan motor pengaduk dan pengaduk merkuri. Pengadukan dilakukan dengan kecepatan 600 rpm. Jumlah katalis yang digunakan (zeolit) 5% berat total campuran metanol dengan minyak. Variabel-variabel yang diteliti yaitu: waktu (menit): 30, 60, 90, dan 120; suhu reaksi (°C): 45, 50, 55 dan 60; persen volume metanol (%): 15, 20, 25, 30, dan 35. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa yield bioetanol paling besar adalah 39,73%, dicapai pada kondisi suhu 60°C, waktu 90 menit dengan persen volume metanol 30%. Setelah didapatkan kondisi optimum dan biodiesel yang didapatkan telah dimurnikan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis karakteristik biodiesel tersebut. Biodiesel yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).