Daftar Isi:
  • Stres merupakan respons individu terhadap kejadian yang menekan ketika menghadapi tuntutan akademik yang mempengaruhi fisiologis, kognitif, emosi, dan perilaku dari individu tersebut. Self regulated learning merupakan cara individu dalam melakukan pengaturan diri yang melibatkan pikiran, perasaan dan perilaku guna mencapai tujuan belajarnya. Faktor yang diduga dapat mengurangi stres akademik pada mahasiswa adalah self regulated learning. Mahasiswa yang memiliki self regulated learning yang tinggi cenderung melakukan melakukan evaluasi, menjaga motivasi, menyusun rencana, dan strategi belajarnya, serta berinisiatif mencari informasi mengenai materi perkuliahan jika mengalami kesulitan. Stres akademik yang rendah akan diikuti dengan self regulated learning yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self regulated learning dengan stres akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Subjek dalam penelitian ini (N = 134) adalah mahasiswa Fakultas Psikologi pada tahun kedua dan ketiga. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total population study. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner untuk mengukur skala stres akademik dan self regulated learning. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik korelasi non parametric Kendall’s Tau_b. Selain analisis kuantitatif, peneliti juga melakukan wawancara tambahan terhadap subjek yang memiliki skor stres akademik tinggi dengan self regulated learning sedang dan tinggi. Hasil analisis menunjukkan nilai p sebesar 0,000 (p < 0,05) yang berarti ada hubungan antara stres akademik dan self regulated learning pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Analisis data juga menunjukkan peran subjek dalam memaknai stresor yang dapat menjadi eustres dan distres.