Sintesis dan uji daya antibakteri senyawa N’-(2-hidroksibenziliden)-4-hidroksibenzohidrazida terhadap Staphylococcus aureus
Main Author: | Devina, Cynthia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/10262/1/abstrak.pdf http://repository.wima.ac.id/10262/2/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/10262/3/BAB%20II.pdf http://repository.wima.ac.id/10262/4/BAB%20III.pdf http://repository.wima.ac.id/10262/5/BAB%20%20IV.pdf http://repository.wima.ac.id/10262/6/bab%205.pdf http://repository.wima.ac.id/10262/7/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/10262/ |
Daftar Isi:
- Senyawa N’-(2-hidroksibenziliden)-4-hidroksibenzohidrazida merupakan senyawa yang diperoleh dari hasil reaksi adisi nukleofilik 4-hidroksibenzohidrazida dengan 2-hidroksibenzaldehida. Staphylococcus aureus ialah bakteri Gram positif yang sering mencemari sediaan pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daya antibakteri senyawa N’-(2-Hidroksibenziliden)-4-Hidroksibenzohidrazida terhadap Staphylococcus aureus. Sintesis senyawa N'-(2-hidroksibenzilidene)-4-hidroksibenzohidrazida dilakukan dengan menggunakan metode iradiasi gelombang mikro. Uji kemurnian senyawa dilakukan dengan pengamatan organoleptis, perhitungan rendemen hasil, kromatografi lapis tipis dan pengukuran titik leleh. Titik leleh senyawa N’-(2-Hidroksibenziliden)-4-Hidroksibenzohidrazida adalah 267,0 - 267,6oC. Rendemen hasil yang diperoleh senyawa 4-Hidroksibenzohidrazida sebesar 74,48% dan yang diperoleh senyawa N’-(2-hidroksibenziliden)-4-hidroksibenzohidrazida sebesar 77,77%. Struktur senyawa N’-(2-Hidroksibenziliden)-4-Hidroksi-benzohidrazida ditentukan berdasarkan hasil analisis spektrofotometer Inframerah. Uji antibakteri menggunakan metode difusi sumuran dengan konsentrasi 1500-2500 ppm dan konsentrasi bakteri 1,5 x 108 CFU/ml dalam media MHA. Uji antibakteri dengan metode dilusi microplate dengan konsentrasi senyawa 4 - 500 ppm dan konsentrasi bakteri 1,5 x 105 CFU/ml dalam media NB. Pada uji antibakteri pembanding yang digunakan adalah nipagin M dengan konsentrasi 2000 ppm dan larutan DMSO 10% digunakan sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian uji antibakteri dengan metode sumuran menunjukkan bahwa pada senyawa nipagin maupun senyawa uji tidak memiliki nilai Daya Hambat Pertumbuhan dan pada uji mikrodilusi menunjukkan senyawa nipagin diduga memiliki konsentrasi hambat minimum (KHM) pada kadar 3,91 ppm yang ditunjukkan dengan persentase pertumbuhan bakteri sebesar 12,13% dan senyawa N’-(2-hidroksibenziliden)-4-hidroksibenzohidrazida diduga memiliki konsentrasi penghambatan terbesar pada kadar 500 ppm.