Daftar Isi:
  • Susu sapi merupakan hasil hewani yang memiliki kandungan nutrisi kaya dan lengkap sehingga banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Kandungan nutrisi susu sapi menjadi sumber permasalahan karena berpotensi menjadi sumber nutrisi bagi mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan pada susu. Salah satu cara untuk mengatasi masalah kontaminasi pada susu adalah dengan proses sterilisasi. Salah satu metode sterilisasi yang dikenal adalah sterilisasi UHT (Ultra High Temperature). Sterilisasi UHT dilakukan dengan memanaskan susu pada suhu 1350-1500C selama 2-5 detik. Susu yang diproses dengan metode sterilisasi UHT disebut susu UHT. Keunggulan susu UHT adalah memiliki umur simpan panjang sehingga memudahkan penanganan, penyimpanan, serta dapat menjangkau wilayah distribusi yang lebih luas. Pabrik susu UHT yang akan didirikan berlokasi di Desa Kebonbimo, Boyolali, Jawa Tengah. Pabrik direncanakan memiliki kapasitas bahan baku 20.000 L/hari. Bahan baku produksi adalah susu sapi segar yang berasal dari GKSI Boyolali sedangkan bahan pembantu yang digunakan adalah AMF (Anhydrous Milk Fat) dan SMP (Skim Milk Powder). Proses produksi susu UHT meliputi pengukuran volume, penerimaan, pre-heating, standarisasi, penyaringan, pre-heating, homogenisasi, pre-heating, sterilisasi, cooling, filling, dan packing. Pabrik yang akan didirikan berbentuk PT (Perseroan Terbatas) dengan struktur organisasi lini dan staf. Proses produksi melibatkan 187 orang karyawan dan dilakukan secara kontinu selama 24 jam. Modal yang dibutuhkan untuk mendirikan pabrik pengolahan susu UHT adalah sebesar Rp 49.794.771.574,00. Rate of Return (ROR) setelah pajak adalah sebesar 23,05% dengan Minimum Attractive Rate of Return (MARR) sebesar 12%. Besar Payout of Period (POP) setelah pajak adalah 3 tahun 1 bulan, dan BEP adalah 46,55%.