Perencanaan pabrik es krim skala industri rumah tangga kapasitas 24 l/ hari dengan 3 rasa (vanila, coklat, dan stroberi)
Main Authors: | Senduk, Cecilia, Teguh, Angeline, ., Meikewati |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Widya Mandala Catholic University Surabaya
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/10159/1/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/10159/2/BAB%20I.pdf http://repository.wima.ac.id/10159/3/BAB%20II.pdf http://repository.wima.ac.id/10159/4/BAB%20III.pdf http://repository.wima.ac.id/10159/5/BAB%20IV.pdf http://repository.wima.ac.id/10159/6/BAB%20V.pdf http://repository.wima.ac.id/10159/7/BAB%20VI.pdf http://repository.wima.ac.id/10159/8/BAB%20VII.pdf http://repository.wima.ac.id/10159/9/BAB%20VIII.pdf http://repository.wima.ac.id/10159/10/BAB%20IX.pdf http://repository.wima.ac.id/10159/11/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/10159/ |
Daftar Isi:
- Es krim adalah produk pangan beku yang dibuat dari kombinasi antara susu, gula padat atau cair, lemak, stabilizer-emulsifier, serta dengan atau tanpa bahan tambahan. Es krim sangat diminati oleh masyarakat, oleh karena itu es krim layak untuk dikomersilkan dan diproduksi dalam skala rumah tangga ataupun industri besar. Home industry ice cream terletak di Jalan Simo Pomahan 2/5 Blok B, Surabaya, Jawa Timur dengan kapasitas produksi 24L/hari. Badan usaha pabrik adalah Commanditaire Vennotschaap (CV). Cup sebagai pengemas primer menggunakan pengemas multilayer yang berupa kemasan polietilen dengan kerapatan tinggi (HDPE). Lid menggunakan kemasan kertas ivory. Pengemas sekunder menggunakan karton bergelombang single-wall atau double faced board. Metode yang digunakan adalah metode pengemasan manual. Distribusi yang dilakukan adalah melalui dan tanpa perantara. Perencanaan distribusi tanpa perantara adalah dengan menjual es krim di toko depan home industry. Sistem pemasaran yang digunakan adalah dengan membagikan brosur, memasang x-banner, dan melalui media sosial. Berdasarkan evaluasi faktor ekonomi dapat diketahui bahwa home industry es krim yang direncanakan layak untuk didirikan karena memiliki laju pengembalian modal sesudah pajak sebesar 23,79% yang lebh besar dari MARR 14%, dengan waktu pengembalian modal sesudah pajak 3,8 tahun dan titik impas (BEP) 53,78%.