PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN FREE CASH FLOW TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Daftar Isi:
- INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemilikan institusional dan free cash flow terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur di sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2010-2013. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: (1) kepemilikan Institusional berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang. (2) free cash flow berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang. Sampel penelitian terdiri atas 27 perusahaan manufaktur di sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dipilih secara purposive sampling. Data laporan keuangan diperoleh dari Bursa Efek Indonesia di STIESIA dan www.idx.co.id. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier berganda. Pengujian asumsi terdiri dari uji normalitas yang menunjukkan bahwa data residual dari regresi terdistribusi secara normal, uji multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 sehingga tidak terjadi masalah multikolinearitas pada model regresi, uji autokorelasi menunjukkan bahwa hasil uji Durbin-Watson berada diantara du dan 4-du sehingga tidak terdapat masalah autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola yang jelas sehingga tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Hasil studi menunjukkan bahwa: (1) kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Karena kepemilikan institusional berlaku sebagai pengawas terhadap kinerja manajemen dan manajemen dianggap sebagai pihak yang lebih mengerti terhadap kebutuhan pendanaan di dalam perusahaan sehingga kepemilikan institusional bertindak sebagai pencegahan terhadap pemborosan yang dilakukan manajemen. (2) free cash flow berpengaruh signifikan dengan koefisien β negatif. Menunjukkan dengan adanya free cash flow yang tinggi perusahaan akan mengurangi keputusan untuk mengambil hutang, dikarenakan aliran kas internal (free cash flow) dapat digunakan untuk membiayai operasional perusahaan dengan mengalokasikan sebagian besar keuntungan laba ditahan tanpa harus mencari tambahan dana eksternal dari hutang.