ANALISIS ALTMAN Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Main Author: | ARINI, SOPIYAH |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.stiesia.ac.id/793/1/HALAMAN%20COVER.pdf http://repository.stiesia.ac.id/793/2/ABSTRAK.pdf http://repository.stiesia.ac.id/793/3/BAB%201.pdf http://repository.stiesia.ac.id/793/4/BAB%202.pdf http://repository.stiesia.ac.id/793/5/BAB%203.pdf http://repository.stiesia.ac.id/793/6/BAB%204.pdf http://repository.stiesia.ac.id/793/7/BAB%205.pdf http://repository.stiesia.ac.id/793/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.stiesia.ac.id/793/9/LAMPIRAN.pdf http://repository.stiesia.ac.id/793/ http://repository.stiesia.ac.id/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebangkrutan perusahaan dengan menggunakan model Altman Z-Score pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang diambil berupa laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi selama selama tahun 2009 sampai tahun 2012 Teknik pengambilan sampel adalah teknik area sampling (cluster sampling), Kriteria pengambilan sampel yang dipergunakan adalah perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan secara teratur pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Dari criteria tersebut sehingga diperoleh 8 perusahaan farmasi yang akan menjadi obyek penelitian. Kedelapan perusahaan tersebut adalah PT. Darya – Varia Laboratoria Tbk, PT. Indofarma (Persero) Tbk, PT. Kimia Farma (Persero) Tbk, PT. Kalbe Farma Tbk, PT. Merck Tbk, PT. Pyridam Farma Tbk, PT. Taisho Pharmaceutical Tbk, dan PT. Tempo Scan Pacific. Adapun yang menjadi variabel terikat adalah rasio-rasio keuangan yang terdapat pada model Z-Score. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model Z-Score Altman tersebut dapat diimplementasikan dalam mendeteksi kemungkinan terjadinya kebangkrutan pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Model Z-Score Altman tersebut mengelompokkan perusahaan farmasi pada tiga kategori yaitu tidak bangkrut, rawan bangkrut, dan bangkrut. Adapun saran untuk perusahaan yang dikategorikan rawan bangkrut, harus berhati – hati dalam melakukan pengambilan kebijakan perusahaan serta berusaha untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan dan berusaha memanfaatkan aset yang dimilikinya dengan sebaik – baiknya untuk meraih keuntungan yang sebesar – besarnya. Sedangkan perusahaan yang dalam kondisi sehat harus tetap mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya dalam menghasilkan laba agar tidak mengalami kebangkrutan.