ANALISIS PORTOFOLIO TERHADAP EXPECTED RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011
Main Author: | YUNITA, ZULFA |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.stiesia.ac.id/778/1/HALAMAN%20COVER.pdf http://repository.stiesia.ac.id/778/2/ABSTRAK.pdf http://repository.stiesia.ac.id/778/3/BAB%201.pdf http://repository.stiesia.ac.id/778/4/BAB%202.pdf http://repository.stiesia.ac.id/778/5/BAB%203.pdf http://repository.stiesia.ac.id/778/6/BAB%204.pdf http://repository.stiesia.ac.id/778/7/BAB%205.pdf http://repository.stiesia.ac.id/778/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.stiesia.ac.id/778/9/LAMPIRAN.pdf http://repository.stiesia.ac.id/778/ http://repository.stiesia.ac.id/ |
Daftar Isi:
- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan portofolio berpengaruh terhadap expected return dan risiko saham. Sedangkan yang menjadi obyek penelitian adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan yang membagikan deviden pada tahun 2011, antara lain PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Semen Gersik (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Berdasarkan analisa dan pembahasan dengan menggunakan Model Indeks Tunggal maka dari 5 saham yang dianalisis diperoleh 3 saham yang termasuk dalam portofolio optimal, yaitu PT. Semen Gersero (Persero) Tbk (SMGR), PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) karena saham-saham tersebut mempunyai nilai ERB lebih besar atau sama dengan nilai ERB yang berada di titik C*. Saham yang membentuk portofolio optimal adalah saham yang memiliki nilai ERB yang lebih besar atau sama dengan nilai Ci-nya. Sebaliknya saham yang nilai ERB-nya lebih kecil dari pada nilai Ci-nya menandakan bahwa saham tersebut tidak dapat membentuk portofolio optimal. Untuk saham PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT. Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang nilai ERB-nya lebih kecil dari nilai Ci-nya menandakan saham tersebut tidak dapat membentuk portofolio optimal maka investor yang ingin menanamkan modalnya pada saham-saham tersebut harus lebih teliti dan untuk managemen perusahaan harus lebih meningkatkan kemampuannya dalam memperoleh keuntungan dalam investasi saham yang dikeluarkan tiap tahunnya.