Daftar Isi:
  • Penyebaran risiko dengan diversifikasi saham dimaksudkan apabila salah satu nilai saham yang dibeli jatuh akan dapat terkompensasi oleh nilai saham yang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara menganalisis portofolio saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan model indeks tunggal sehingga dapat dibentuk portofolio yang optimal. Hakikat pembentukan portofolio adalah mengalokasikan dana pada berbagai alternatif investasi, sehingga risiko investasi secara keseluruhan akan dapat dikurangi (diminimumkan). Obyek penelitian ini adalah pada sejumlah perusahaan yang tergolong dalam Jakarta Islamic Index (JII) mulai Desember 2012 sampai Mei 2013. Dari hasil perhitungan terhadap saham-saham Jakarta Islamic Index (JII), terpilih 3 saham yang masuk dalam portofolio, yaitu yang terletak pada efficient frontier. Saham-saham tersebut adalah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, dan PT Media Nusantara Citra Tbk. Dari 3 nusantara tersebut dapat dikombinasikan sebanyak 4 portofolio. Dari keempat portofolio tersebut terpilih 3 portofolio terbaik yang terletak pada efficient frontier berdasarkan risiko dan tingkat keuntungannya yang dapat direkomendasikan kepada investor yaitu: Portofolio AB, yang terdiri atas saham CPIN dan ICBP. Portofolio ini direkomendasikan untuk investor dengan kecenderungan memilih risiko terendah, Portofolio AC, yang terdiri atas saham CPIN dan MNCN. Portofolio ini direkomendasikan untuk investor dengan kecenderungan memilih return tertinggi, dan Portofolio ABC, yang terdiri atas saham CPIN, ICBP, dan MNCN. Portofolio ini dengan tingkat resiko dan tingkat keuntungan tertentu, direkomendasikan untuk investor yang bersifat moderate, yaitu tengah-tengah. Dari ketiga macam portofolio yang optimal dari hasil analisis maka disarankan bagi investor yang bersifat risk averter (tidak suka risiko) agar memilih kombinasi saham AC yang terdiri atas saham CPIN dan MNCN karena portofolio ini memiliki risiko terendah.