Daftar Isi:
  • Perusahaan merupakan salah satu pokok kegiatan perekonomian yang hidup dalam lingkungan dunia usaha yang berubah cepat dan dinamis. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di era globalisasi yang cukup pesat, menuntut perusahaan untuk melakukan pengelolaan usaha yang lebih baik. Ukuran yang dipakai dalam penilaian kinerja suatu perusahaan selama ini sangat beragam dan kadang sangat berbeda antara industri yang satu dengan industri yang lain. Ukuran yang lazim dipakai oleh perusahaan dalam penilaian kinerja suatu perusahaan biasa dinyatakan dalam rasio keuangan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menilai kinerja perusahaan dengan menggunakan analisa rasio keuangan pada PT. Nickel Corporation, Tbk di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dilakukan dengan teknik dokumentasi, yaitu melihat dan mempelajari buku dan catatan pada obyek penelitian. Kemudian data yang diperoleh tersebut dianalisa dengan menggunakan alat analisa laporan keuangan, yang terdiri dari rasio likuditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Dari perhitungan yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan alat analisis yang disebut diatas dapat disimpulkan bahwa: likuiditas PT International Nickel Indonesia, Tbk selama tahun 2007-2011 yang diukur dengan current ratio dan quick ratio likuid. solvabilitas PT International Nickel Indonesia, Tbk selama tahun 2007-2011 yang diukur dengan DER dan debt ratio kurang baik. Aktiva PT International Nickel Indonesia, Tbk selama tahun 2007-2011 yang diukur dengan FATO efisien, sedang TATO tidak efisien dikarenakan rata-rata rasio tersebut dibawah time series. Profitabilitas PT International Nickel Indonesia, Tbk yang diukur dengan NPM, ROI, dan ROE selama tahun 2007-2011 dikatakan efisien karena rata-rata rasio profitabilitas yang dihasilkan diatas time series. rasio likuiditas PT Kimia Farma, Tbk lebih baik dibandingkan dengan ketiga perusahaan lainnya. Rasio solvabilitas yang diukur dengan debt to assets rasio PT Kimia Farma, Tbk lebih baik bila dibandingkan dengan ketiga perusahaan lainnya. Rasio aktivitas yang diukur dengan fixed assets turnover ratio (FATO) dan total assets turnover rasio (TATO) menunjukkan PT Indofarma, Tbk memiliki rata-rata rasio per tahun yang paling tinggi bila dibandingkan dengan ketiga perusahaan lainnya. Sedang rasio profitabilitas yang diukur dengan return on assets dan return on equity menunjukkan bahwa PT Indofarma, Tbk memiliki rata-rata rasio per tahun yang paling baik, sedangkan profitabilitas yang diukur dengan net profit margin menunjukkan PT Kimia Farma, Tbk yang memiliki rata-rata ratio perusahaan yang paling baik bila dibandingkan dengan tiga perusahaan lainnya.