PENGARUH PERTUMBUHAN EARNINGS PER SHARE (EPS), DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006 - 2008

Main Author: SETYOWATI, MARIA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: https://repository.stiesia.ac.id/id/eprint/3168/1/ABSTRAKSI.pdf
https://repository.stiesia.ac.id/id/eprint/3168/2/PENDAHULUAN.pdf
https://repository.stiesia.ac.id/id/eprint/3168/3/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://repository.stiesia.ac.id/id/eprint/3168/4/FULL%20TEXT%20SKRIPSI.pdf
https://repository.stiesia.ac.id/id/eprint/3168/
Daftar Isi:
  • Tujuan dan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Earnings Per Share (EPS), dan Debt to Total Assets (DTA) secara parsial dan secara simultan terhadap return saham perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian diambil berdasarkan 6 perusahaan food and beverages, dengan periode penelitian selama 5 tahun (2006-20108) dan teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Hasil Uji t menujukkan bahwa secara parsial variabel Earnings Per Share (EPS) dan Debt to Total Assets (DTA) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham, hal ini didasarkan pada tingkat signifikansi yang dihasilkan oleh masing-masing variabel tersebut lebih kecil dari α : 5%. Variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap return saham adalah Earnings Per Share (EPS), karena menghasilkan koefisien determinasi secara parsial paling besar. Sedangkan hasil Uji F menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,006 lebih kecil dari α : 0,05, maka pengaruh variabel independen yang terdiri dari Earnings Per Share (EPS) dan Debt to Total Assets (DTA) secara bersamasama mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham dan ini berarti bahwa informasi yang berasal dari laporan keuangan dalam bentuk rasio-rasio keuangan merupakan suatu alat analisis yang dapat dipergunakan untuk memprediksi return saham. Besamya koefisien determinasi (R2) adalah 0,646 atau 64,6% yang berarti sumbangan atau konstribusi dari Earnings Per Share (EPS) dan Debt to Total Assets (DTA) secara bersama-sama terhadap return saham adalah cukup besar, karena terjadi krisis keuangan global dan kenaikan harga minyak dunia di awal tahun 2008, sehingga berpengaruh terhadap kondisi perekonomian di Indonesia