PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION DI PT. GARAM (PERSERO) -INDONESIA
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepuasan keija dan komitmen organisasional terhadap turnover intention karyawan, yang dilakukan berdasarkan pada pemikiran bahwa terjadinya turnover merugikan perusahaan baik dari segi biaya, sumber daya, maupun motivasi karyawan. Penelitian dilakukan di PT. Garam (Persero) yang merupakan badan usaha milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri dan perdagangan gararn. Data-data yang diperoleb dalarn penelitian ini dianalis dengan Structur Equation Modelling (SEM), dengan menggunakan program AMOS 4.0. Data yang ada mendukung atau menerima dua bipotesis alternatif yang diajukan (H2o dan H3) dan menolak satu bipotesis alternatif yang diajukan (H2). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan keija dan komitmen organisasional berpengarub signifikan terbadap turnover intention karyawan dengan arah pengarub negatif, dan kepuasan keija berpengarub tidak signifikan terbadap komitmen organisasional dengan arah positif. Berdasarkan basil penelitian tersebut mengindentifikasikan bahwa turnover intention dipengarubi oleb kepuasan keija dan komitmen organisasional yang terbentuk, sementara kepuasan keija berpengaruh tidak signifikan terbadap komitmen oranisasional. Dengan demikian turnover intention karyawan dalarn perusahaan selain dipengarubi oleb faktor-faktor lainnya juga sangat dipengaruhi oleb kepuasan kerja yang dirasakan karyawan dan komitmen organisasional yang terbentuk. Kedua variabel ini berpengarub secara signifikan terbadap turnover intention karyawan. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa secara Jangsung variabel komitmen organisasional memberikan pengarub yang Jebib kuat dari pada variabel kepuasan kerja terbadap turnover intention karyawan. Akan tetapi bila dilibat pengarub tidak Jangsung kedua varibel tersebut terbadap masing-masing dimensi turnover intention karyawan, pengaruh kepuasan kerja Iebih kecil dibandingkan komitmen organisasional. Pada akhirnya, penelitian juga menemukan bahwa pengaruh utama dan pengarub yang lebib kuat dari kepuasan keija terbadap turnover intention karyawan adalah melalui komitmen organisasional, bukan pengarub secara langsung terbadap turnover intention karyawan. Dengan keterbatasan yang ada, diharapkan basil penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk pengembangan literatur khususnya dalarn literatur manajemen, dan merupakan model intergratif yang menguji pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasional terbadap turnover intention karyawan, dan secara praktis dapat dijadikan referensi oleb pibak-pibak yang berkepntingan dalarn bidang pengelolaan sumber daya manusia di perusahaan.