PENGARUH KEPUASAN GAJI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI (Studi Pada UD. Bumi Putera Semarang)
Daftar Isi:
- Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa strategi upah atau kompensasi menjadi penyebab utama rendahnya motivasi dan kinerja di UD. Bumi Putera Semarang. Sedangkan rendahnya motivasi sendiri disebabkan tidak adanya ikatan dan kemungkinan pegawai untuk menjadi karyawan tetap yang memiliki hak-hak kompensasi penuh (baik yang bersifat finansial maupun non finansial). Berdasarkan fenomena ini, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepuasan Gaji Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Pemediasi” Penelitian ini merupakan penelitian sensus, dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi. Populasi penelitian Karyawan UD. Bumi Putera Semarang sebanyak 90 karyawan, namun karena 3 diantaranya tidak hadir pada saat dilakukan survey dengan demikian tingkat partisipasi responden adalah sebesar 96,67% sehingga keterlibatan responden dalam menjawab pertanyaan penelitian ini adalah tinggi. Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi berganda, atau analisis jalur adalah penggunakan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel. Berdasarkan analisis yang dilakukan penelitian ini memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut: (1) Tingkat kepuasan gaji karyawan adalah sedang, hal ini menunjukkan karyawan kurang puas terhadap gaji yang diterima. Hal ini khususnya terjadi pada indikator dimana responden membandingkan gaji di perusahaan lain. (2) Motivasi kerja karyawan juga masuk dalam dalam kriteria sedang, hal ini mengindikasikan bahwa karyawan kurang termotivasi dalam bekerja. (3) Tingkat kinerja karyawan masuk dalam kategori sedang, hal ini menunjukkan bahwa karyawan tidak memiliki kinerja yang baik. Buruknya kinerja khususnya terjadi karena mereka sering kali menunda pekerjaanya dan tidak mampu bekerja secara efektif. (4) Meskipun kepuasan gaji terbukti mempengaruhi kinerja, namun pengaruhnya tidak dimediasi oleh motivasi kerja, artinya bahwa peningkatan kinerja kurang efektif dilakukan melalui motivasi kerja karyawan. Perhatian terhadap tingkat kesejahteraan akan lebih efektif meningkatkan kinerja.