Daftar Isi:
  • Penelitian ini meneliti mengenai proses inovasi motif batik Semarangan yang dilakukan oleh Batik Semarang 16. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis proses inovasi motif batik Semarangan. Proses inovasi dalam penelitian ini mengacu pada tahapan proses inovasi yang dikemukakan oleh Rogers yaitu knowledge, persuasion, decision, implementation dan confirmation. Pada tahap knowledge menghasilkan empat kelompok motif Batik Semarangan yaitu legenda kota Semarang, bangunan bersejarah atau terkenal di Semarang, hewan maupun tumbuhan khas kota Semarang dan makanan khas kota Semarang. Pada tahap persuasion menunjukkan keinginan kuat Batik Semarang 16 untuk mewujudkan inovasi yang akan dilakukan. Pada tahap decision ditunjukkan dengan keputusan untuk membuat motif batik Semarangan, sekaligus menunjukkan bahwa ada tiga tahap yang dilakukan dalam pembuatan sebuah motif, yaitu pemilihan ide dan isen-isen atau variasi yang diberikan, kemudian pemberian masukan oleh para staf maupun wartawan dan tahap terakhir adalah pemilihan nama motif batik Semarangan yang dibuat. Pada tahap implementation menunjukkan dalam pembuatan sebuah motif batik Semarangan, pemilik biasanya menggunakan sebuah ide dasar, kemudian mengkreasikannya dengan berbagai macam jenis ragam hias (isen-isen) untuk membuat sebuah berbagai macam motif batik dari dasar ide yang sama. Pada tahap confirmation menunjukkan upaya Batik Semarang 16 untuk memperkenalkan produknya dan upaya untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat