EFEKTIFITAS KITOSAN DALAM MENGIKAT LOGAM BERACUN DAN REDUKSI RISIKO KONSUMSI KERANG HIJAU (Perna viridis)
Daftar Isi:
- Kerang Hijau (Perna viridis) merupakan salah satu seafood yang digemari dan dikonsumsi oleh masyarakat. Kerang hijau hidupnya bersifat filter feeder non selective dan sessile (menetap) maka kandungan logam berat yang relatif cukup tinggi ditemukan dalam tubuhnya karena adanya akumulasi logam berat tersebut. Logam Tembaga (Cu) dan Kadmium (Cd) bersifat racun dan merugikan bagi semua organisme hidup, bahkan juga berbahaya untuk manusia. Berkaitan dengan tersebut, maka perlu adanya suatu upaya untuk menurunkan kadar Cu dan Cd pada daging kerang hijau sehingga pengaruh negatif terhadap masyarakat yang mengkonsumsinya dapat dicegah antara lain dengan penggunaan kitosan. Kitosan mempunyai kemampuan untuk mengadsorpsi logam dan membentuk kompleks kitosan dengan logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pengaruh perlakuan perebusan kerang dengan penambahan kitosan terhadap penurunan kandungan logam berat Cu dan Cd dan reduksi resiko konsumsi kerang hijau asal Tambak Lorok Semarang. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu perebusan kerang hijau dengan penambahan kitosan (0,5%; 1%; 3% dan 5% ) dalam larutan asam asetat 1% (lima kali ulangan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata – rata kandungan logam Cd dan Cu dalam tubuh kerang adalah 0,52 ± 0,26 ppm dan 1,30 ± 0,22 ppm. Perlakuan yang paling efektif untuk menurunkan konsentrasi logam Cu dan Cd adalah perebusan dengan penambahan 5% kitosan. Perlakuan ini dapat menurunkan konsentrasi Cd dan Cu hingga 0,16 ppm (30,52%) dan 1,25 ppm (96,29%) lebih rendah dibanding kontrol. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa nilai Hazard Quotient (HQ) logam Cu secara keseluruhan <1 dan untuk logam Cd >1. Sedangkan Jumlah Maksimum Konsumsi tertinggi (tiap Minggu) untuk logam Cd dan Cu diperoleh dari perlakuan perebusan kitosan 5% yaitu, dengan jumlah sebesar 44,46 g (11,ekor) dan7988,16 g (1992 ekor).