EVALUASI PENGARUH LAMA PEMASAKAN DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP UMUR SIMPAN DAN SIFAT FISIKOKIMIA SIRUP ROSELLA (Hibiscus sabdariffa)
Daftar Isi:
- Di Indonesia, beberapa sirup diproduksi dengan bahan dasar buah segar. Rosella merupakan salah satu produk pangan yang potensial, bernutrisi dan tersedia dalam jumlah banyak. Hasil produksi rosella yang biasanya dikonsumsi adalah teh, selai, sirup, dan manisan. Rosella memiliki nilai kesehatan yang dapat dikembangkan dalam industri pangan. Oleh karena itu, sirup dengan bahan baku kelopak bunga rosella sangat potensial untuk dikembangkan. Umur simpan bergantung pada jenis makanan, proses pengolahan, pengemasan, dan kondisi penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi pengaruh lama pemasakan (10, 15, dan 20 menit) dan suhu penyimpanan (suhu ruang dan suhu refrigerasi) terhadap umur simpan dan sifat fisikokimia sirup dengan bahan baku kelopak bunga rosella. Evaluasi umur simpan yang dilakukan adalah analisa mikrobiologi (TPC kapang) pada sirup rosella dan analisa penurunan mutu sirup rosella (evaluasi fisikokimia) selama penyimpanan (selama 5 minggu). Evaluasi fisikokimia sirup yang dilakukan meliputi pengukuran viskositas, tingkat keasaman (pH), pengukuran kadar gula dan tingkat aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sirup yang disimpan pada suhu refrigerasi lebih dapat menghambat kerusakan sirup dibanding sirup yang disimpan pada suhu ruang. Lama pemasakan dan suhu penyimpanan memberikan pengaruh terhadap umur simpan dan sifat fisikokima sirup. Penentuan umur simpan sirup didasarkan pada hasil TPC kapang dengan standar SNI sirup (1,6990 log CFU/ml). Umur simpan sirup baik suhu ruang maupun suhu refrigerasi dengan lama pemasakan 10 menit adalah antara 1 hingga 2 minggu, sedangkan sirup lama pemasakan 15 menit adalah antara 3 hingga 4 minggu, dan sirup lama pemasakan 20 menit adalah antara 2 hingga 3 minggu.