Daftar Isi:
  • Tingkat konsumsi pangan merupakan jumlah makanan dan minuman yang dimakan atau diminum penduduk atau seseorang dalam satuan gram per kapita per hari. Jika jumlah dan komposisi zat gizi tidak seimbang maka dapat menyebabkan terjadinya gizi kurang. Salah satu kelompok yang rentan terhadap gizi kurang adalah wanita usia subur, ibu hamil, dan ibu menyusui. Sedangkan kualitas wanita merupakan kondisi dasar yang mempengaruhi kualitas generasi penerusnya. Oleh karena itu tingkat konsumsi pangan wanita dewasa (19-60 tahun) perlu mendapat perhatian lebih. Tingkat konsumsi pangan dapat dilihat dari tingkat konsumsi kalori dan protein. Tingkat konsumsi wanita dewasa diduga dipengaruhi oleh faktor sosial demografi, ekonomi (pendapatan), dan pengetahuan gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat konsumsi pangan wanita dewasa (usia 19-60 tahun), dihubungkan dengan faktor sosial demografi (umur, status, pendidikan akhir, pekerjaan, jumlah anggota keluarga), faktor ekonomi (pendapatan), dan pengetahuan gizi di Desa Gogik, Ungaran Barat. Pengambilan sampel responden dilakukan dengan teknik Convenience Random Sampling pada beberapa wanita dewasa di Desa Gogik Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Penentuan ukuran sampel menggunakan rumus Continuous Variables Sampling. Metode penelitian yang dipilih adalah metode survey dengan menggunakan kuesioner dan recall 24 jam selama 8 hari secara tidak berurutan selama 1 bulan (2 hari per minggu). Dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa status responden, pendidikan pribadi, pendapatan pribadi, pendidikan ibu, dan pengetahuan gizi responden berpengaruh terhadap tingkat konsumsi protein responden namun tidak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi kalori, pendapatan suami berpengaruh terhadap tingkat konsumsi protein dan kalori responden, pendapatan ayah berpengaruh terhadap tingkat konsumsi kalori responden namun tidak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi protein. Sedangkan umur responden, pekerjaan pribadi, jumlah anggota keluarga, pendidikan ayah, pekerjaan ayah-ibu tidak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi protein dan kalori responden..