Daftar Isi:
  • Pisang (Musa Paradisiaca, Linn.) cukup populer dikalangan masyarakat kita dan hampir setiap orang mengkonsumsinya. Jenis pisang yang selama ini masih banyak dimanfaatkan adalah pisang ambon, pisang kepok, dan pisang raja. Melalui cara pengolahan yang cukup sederhana, pisang dapat dibuat menjadi produk nata. Nata adalah serat yang berbentuk seperti gel yang dibuat dengan memanfaatkan kerja bakteri Acetobacter xylinum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan variasi sumber karbon, sumber nitrogen, dan sumber mineral Nata de Banana terhadap karakteristik fisik (ketebalan, kekenyalan, dan kekenyalan), kimia (pH, kadar gula, dan kadar serat kasar), dan sensori (warna, kekenyalan, overall). Penelitian dilakukan dengan membuat produk nata de banana dari pisang ambon, pisang kepok, dan pisang raja sebagai sumber karbon yang dikombinasi dengan ekstrak yeast dan amonium sulfat (ZA) sebagai sumber nitrogen serta air kelapa tua dan air kelapa muda sebagai sumber mineral. Dari hasil penelitian, nata de banana dengan kombinasi perlakuan pisang ambon, ekstrak yeast, dan air kelapa muda (AEyKm) menghasilkan ketebalan dan kadar serat kasar terbaik sebesar 1,17 cm dan 2,21%. Hasil uji sensori pada atribut warna, kekenyalan, dan overall menunjukkan nata de banana dengan kombinasi perlakuan pisang raja, ekstrak yeast, air kelapa tua (REyKt) merupakan produk yang disukai oleh panelis dibandingkan dengan produk nata de banana lainnya dengan rata-rata skor tertinggi sebesar 3,90; 3,70; dan 3,70.