EVALUASI STATUS KECUKUPAN ENERGI, PROTEIN DAN GIZI BESI PADA BURUH BANGUNAN (STUDI KASUS PAOA BURUH BANGUNAN DI TIGA LOKASI KAWASAN PEMBANGUNAN PERU MAHAN 01 KOTA SEMARANG
Daftar Isi:
- Makanan bagi makhluk hidup khususnya man usia. merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi untuk mempertahankan hidup serta melaksanakan kewajibankewajibannya antara lain bekerja. Buruh bangunan merupakan pekerjaan yang tergolong berat (very active) untuk pria dan sangat berat (exceptionally active) untuk wanita. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui status gisi berdasarkan status konsumsi pada balita (Ekasari, et aI., 2000), usia remaja (Astuti, et aI., 2002) dan bahkan pada usia lanjut (Herlina, et aI., 200 I). Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai status gizi berdasarkan status kecukupan energi~ protein maupun gizi besi dan pengaruh tingkat pengetahuan gizi serta alokasi konsumsi pangan terhadap status konsumsi tersebut. Data di~eroleh melalui wawancara dengan kuisioner dan recall diel 3 x 24 jam. Data recall diolah dengan Software Food Processor sehingga diperoleh tingkat kecukupan konsumsi energi, protein dan besi. Pengelompokkan tingkat kecukuP.3J1 konsumsi berdasarkan Depkes RI (1990) dalam Supariasa (2001 }, menunjukkan hasil bahwa 87,3%; 58,7% dan 80% dari buruh bangunan berstatus gizi defisit berdasarkan status konsumsi energi, protein dan besi. Dari persentase yang cukup besar tersebut disimpulkan bahwa terjadi masalah Kurang Energi dan Protein (KEP) dan Anemia Gizi Sesi (AGS) pada buruh bangunan. Analisis data untuk memperoleh hasil hipotesa dilakukan menggunakan uji korelasi non parametliic dari program SPSS versi 11. Hasil penelitian menyatakan bahwa tingkat pendidikan yang tinggi dan pengetahuan gizi yang luas serta daya beli yang tinggi tidak mampu meningkatkan status gizi berdasarkan status konsumsi pada buruh It:langunan. Kata kunci : Status Gizi, Status