Daftar Isi:
  • Ketan hitam (Oryza Sativa, L Forma Glutinosa) merupakan salah satu serealia yang juga mengandung serat kasar dalam jumlah yang banyak dibandingkan ketan putih yaitu 0,8 g/100 g bahan. Selain membantu dalam proses pencernaan, ternyata serat kasar yang terkandung dalam serealia juga dapat mengikat logam berat. Serat merupakan biopolimer yang dapat mengikat logam berat karena pembentukan senyawa kompleks. Logam berat yang dapat terakumalasi dalam tubuh, 90 % berasal dari makanan. Logam berat yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah kadmium. Kadmium (Cd), bila masuk ke dalam tubuh dalam jumlah berlebihan akan menimbulkan pengaruh-pengaruh buruk terhadap fungsi fisiologis tubuh. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan penyerapan kadmium oleh fraksi terlarut dan tidak terlarut pada ketan hitam ditinjau dari ukuran partikel dan kosentrasi padatan. Penelitian ini dilakukan dengan cara ketan hitam dihaluskan menggunakan tiga ukuran partikel yaitu 40, 80 dan 100 mesh, setelah itu masing-masing ukuran partikel sampel dibuat dalam tiga konsentrasi padatan (10%, 15% dan 20%) yang kemudian ditambahkan larutan Cd 10 ppm dan diberi akuabides sampai 10 ml. Setelah itu sampel dipanaskan di atas hot plate dengan suhu 37oC dan diberi stirrer dan diberi penambahan NaOH agar pH mencapai kondisi 6,8. Kemudian sampel diinkubasi selama 2 jam dengan suhu 37oC, dan setelah itu sampel disentrifugasi dengan kecepatan 5000 rpm selama 30 menit untuk memisahkan fraksi terlarut dan tidak terlarut. Kandungan kadmium yang ada pada ketan hitam diukur menggunakan Atomic Absorption Spectrofotometer (AAS) dengan panjang gelombang 228,8 nm. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil yaitu untuk fraksi tidak terlarut penyerapan kadmium tertinggi terdapat pada perlakuan konsentrasi 20% dan ukuran partikel 100 mesh. Untuk fraksi terlarut, penyerapan kadmium tertinggi terdapat pada perlakuan konsentrasi 10% dan ukuran partikel 40 mesh.